Jam sudah menunjukan pukul sembilan malam. Arazka lagi gelisah di tempat tidurnya. Entah kenapa pikirannya berpusat pada Keeno. Apalagi akhir-akhir ini mereka jarang bersama. Walau sebelumnya emang jarang bersama sih. Mereka ketemu juga nggak pernah direncanakan. Ketemu ketemu aja gitu.
Demi menghilangkan rasa gelisahnya, Arazka beranjak dari tempat tidurnya mengambil jaket dan kunci mobil. Dia pergi ke rumah Keeno tanpa pikir panjang.
Sesampainya di sana, Bu Darma bilang kalau Keeno lagi keluar dan nggak bilang mau ke mana. Perasaan Arazka semakin bertambah kacau. Dia pun pamit pergi.
Arazka menjalankan pelan mobilnya. Ia nggak ngerti kenapa harus ngelakuin hal ini. Tanpa dia sadari Arazka membawa mobilnya menuju taman komplek. Sepi di situ. Nggak ada siapa-siapa. Taman komplek di situ emang sepi kalau malam. Nggak tahu kenapa. Arazka pun meminggirkan mobilnya. Ia menghela napas pelan. Memejamkan matanya untuk menenangkan perasaannya.
"Duh, gue kenapa sih? Walaupun gue sama Keeno udah jadi temenan. Tapi gue kan nggak sedekat itu sama dia. Biasa aja gitu. Ashh---" belum selesai Arazka menyelesaikan kalimatnya, matanya melihat ke samping arah taman mendapati seseorang membawa kepala botol yang pecah dengan mengendap-ngendap. Perasaan kalut di hati Arazka makin menjadi-jadi sekarang. Meski bukan dia yang di tuju orang itu, tapi Arazka merasa sangat ketakutan. Tubuhnya gemetar.
Mata Arazka mengintip dari balik jendela mobil demi melihat kepada siapa orang itu akan menggunakan botol itu.
Betapa terkejutnya Arazka dalam kurang dari tiga detik seseorang yang sangat ia kenal ambruk sesaat kepala botol pecah tadi menancap di atas kepalanya. Arazka shock. Dia panik. Juga takut. Keeno. Korban dari tindakan kriminal yang barusan Arazka tonton adalah Keeno. Arazka mengambil handphonenya. Dia tak sempat memoto pelaku. Tapi setidaknya dia sempat memoto plat mobil si pelaku.
________
"Arazka?" Keeno sudah sadar dari komanya. Setelah kejadian waktu itu Arazka menelpon ambulans dan polisi. Ia mengurus semuanya. Keeno sempat koma selama hampir 5 hari.
"Keen? Syukurlah lo sudah sadar."
Keeno memejamkan matanya mencoba mengingat apa yang sudah terjadi padanya.
"Apa ini ada kaitannya dengan Carra? Tapi kalau ini ulah Carra, kenapa gue yang jadi korban?" gumam Keeno.
"Kenapa, Keen?" tanya Arazka.
"Ah, enggak. Gue minta minum dong." Pinta Keeno.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
At Heart (Arazka Feat Keeno) | [completed]
Teen Fiction[complete] Aku tidak pernah mengetahui apapun. Entah itu masa depan. Dan detik berikutnya. Yang kutahu. Saat ini. Aku telah jatuh cinta. Pada cinta yang salah. Cinta yang seharusnya tak pernah singgah. Mungkin baik untuk saat ini. Tapi akan hancur p...