"Woy!!" teriak Arazka.
Keeno mendongak ke atas. Bukan karena teriakan Arazka. Tapi karena sebungkus cokicoki yang nemplok di kepalanya.
"Dia lagi." gumamnya.
Arazka teriak lagi. "Lo bakal kena masalah kalau terus nyoretin tuh tembok!"
"Iya. Kalau lo terus-terusan teriak dari sana!" balas Keeno.
Arazka tidak peduli.
"Gue bakal aduin lo ke Pak Tram besok!" ancamnya. Pak Tram itu bukan nama sebenarnya. Nama asli beliau adalah Pak Sutisno. Tapi karena rambut yang dimiliki Pak Sutisno mirip sama presiden Amerika jadilah Arazka mengatakannya.
"Dan gue bakal bilang kalau yang sering ngotorin rooftop tiap pulang sekolah adalah lo! Lo tahu kan kalau setiap pagi Bu Dula sering ngontrol rooftop!" ancam Keeno balik. Ia kembali melanjutkan gambarannya. Sambil menutup kembali wajahnya dengan masker gas.
Arazka memilih turun mengampiri Keeno. Ia memilih turun lewat tangga darurat yang nempel di tembok sampai ke bawah. Niatnya mau marahin Keeno terhenti. Ia tercengang dengan apa yang digambar Keeno.
"Napa? Terpukau, ya?" tegur Keeno sambil menurunkan kebawah maskernya. Ia masih berdiri membelakangi Arazka.
"Gambaran lo jelek banget! Bikin sakit mata. Bau piloxnya juga kemana-mana." sahut Arazka kemudian berjalan menuju ban bekas yang ditumpuk dua dijadikan sebagai tempat duduk.
Arazka mengupas cokicoki terakhirnya.
"Katanya bau pilox" sindir Keeno sambil mengulum senyum.
"Di atas panas." sahut Arazka cuek.
Keeno cuma terkekeh. Ia tahu kalau Arazka diam-diam mengagumi muralnya. Tapi gengsi.
"Carra itu siapa lo, sih?" tanya Arazka tiba-tiba.
"Carra? Ada apa nanyain Carra sama gue?" Keeno masih melanjutkan kerjaannya.
"Dia suruh gue jauhin lo. Tapi kan gue sama lo aja gak dekat. Temenan juga kagak." ujar Arazka sambil merem.
Keeno membalikan diri menghadap Arazka.
"Dengan lo yang sekarang lagi ngajakin gue ngobrol. Lo masih bisa bilang kita gak dekat dan nggak temenan?" heran Keeno dengan mengangkat sebelah alisnya.
"Katanya dia suka sama lo." Arazka tidak menghiraukan ucapan Keeno. Dia lebih memilih mengutarakan hal yang mengganjal dipikirannya.
Keeno terdiam memandang Arazka yang ngomong dengan tenangnya sambil cokicoki nyangkut di mulut.
"Kiamat sudekat!" teriak Arazka yang tiba-tiba berdiri dan berjalan menjauhi Keeno yang menganga dengan apa yang dilihatnya. Arazka sempat melirik Keeno sebelum kembali berjalan merem.
...
![](https://img.wattpad.com/cover/169196489-288-k60520.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
At Heart (Arazka Feat Keeno) | [completed]
Ficção Adolescente[complete] Aku tidak pernah mengetahui apapun. Entah itu masa depan. Dan detik berikutnya. Yang kutahu. Saat ini. Aku telah jatuh cinta. Pada cinta yang salah. Cinta yang seharusnya tak pernah singgah. Mungkin baik untuk saat ini. Tapi akan hancur p...