"Gue heran sama lo." komentar Keeno pada Arazka.
Saat ini lagi istirahat. Arazka sama Keeno lagi makan di kantin. Posisinya paling pojok. Jarang ada yang mau duduk di situ. Gatau kenapa.
Keeno sudah jelasin ke Arazka soal insiden tadi pagi pas bertepatan Arazka yang neriakin namanya ada Carra yang baru nyampai depan gerbang. Dan Arazka cuman naggepin oh doang. Ngeselin emang tuh anak. Untung cantik.
"Kenapa?" tanya Arazka balik sambil minum teh kotaknya yang rasa apel.
"Dari awal gue ketemu sama lo. Gue sekalipun nggak pernah lihat lo senyum. Sedikitpun. Apalagi ketawa."
"Siapa lo harus gue senyumin." sahut Arazka dengan cueknya.
"Ashh.. pantesan gue nggak pernah lihat lo bareng sama teman." Keeno melirik Arazka sambil menggelengkan kepala.
"Gue nggak butuh teman."
"Terus cowok yang sering lo temuin di perpus apa kabar? Teman bukan?"
"Bukan urusan lo,"
Keeno hanya mengangguk seolah paham sembari tersenyum manis. Kelewat manis. Membuat perasaan Arazka menghangat tanpa disadari.
_______
Di rumah Arazka. Jam tujuh malam.
Cuma ada Arazka yang lagi sendirian. Main PS di kamarnya. Tiba-tiba handphonenya bunyi. Biasanya yang nelpon mama atau papanya. Yang isinya semua sama aja. Pada ngebujukin buat ikut salah satu dari mereka. Padahal dengan kasih dia uang buat bertahan hidup aja udah cukup bagi Arazka.
Ctak!
Suara kaca yang dilempar batu. Untung kaca rumahnya Arazka tebal dan anti peluru.
Arazka mem-pause game dan meletakan stick PS-nya.Dia mengampiri jendela. Dia lihat ke bawah. Ada Keeno di sana dengan melambaikan kedua tangannya.
"Mau ngapain tuh bocah?"
...
KAMU SEDANG MEMBACA
At Heart (Arazka Feat Keeno) | [completed]
Novela Juvenil[complete] Aku tidak pernah mengetahui apapun. Entah itu masa depan. Dan detik berikutnya. Yang kutahu. Saat ini. Aku telah jatuh cinta. Pada cinta yang salah. Cinta yang seharusnya tak pernah singgah. Mungkin baik untuk saat ini. Tapi akan hancur p...