"Mau ngapain tuh bocah?" gumamnya.
Arazka berbalik. Ia meraih hp dan sempat melirik panggilan tidak terjawab tadi yang ternyata bukan dari papa mamanya. Sepertinya dia tahu siapa orangnya. Arazka membuka pesan.
'Bisa keluar bentar? Gue mau ketemu.'
Arazka menuruni tangga bertepatan dengan hujan yang tiba-tiba turun dengan derasnya. Kayaknya dia nggak sadar kalau daritadi langit sudah mendung banget. Yalah, orang Arazka dalam kamar terus, mana bisa lihat langit.
Arazka membuka pintu.
"Lama banget sih lo bukainnya."
"Jangan bilang lo mau jadi kayak Dilan dengan tiba-tiba ngasih surat ke gue. Terus gue nanya kok tau rumahku."
"Udah 2019. Kata-kata dilan 90-annya udah nggak zaman kali."
"Tapi gue serius, kok lo bisa tahu rumah gue?" Arazka masih penasaran.
"Suruh masuk dulu kek." sindir Keeno.
"Masuk masuk aja kali." sahut Arazka dengan berbalik duluan nuju sofa. Keeno sudah bisa paham dengan caranya Arazka bicara. Dia hanya tersenyum kecil lantas masuk mengikuti Arazka yang duduk bersila di sofa dengan wajah datarnya yang semakin membuatnya terlihat cantik.
"Gue tahu rumah lo karena waktu lo sepedaan sore-sore gue diam-diam ngikutin lo." aku jujur Keeno.
"Oh. Terus lo ngapain ke sini?"
"Mereka salah." jawab Keeno nggak nyambung.
"Maksud lo?"
"Mereka salah udah ngecap lo sebagai anak yang anti sosial."
"Mereka siapa?"
"Anak sekolah kita."
"Oh."
"Kenapa sih nggak mau banget berbaur sama mereka? Ah iya. Katanya lo sekelas sama Carra kan? Sebangku lagi. Akrab?" tanya Keeno beruntun.
"Lo datang ke sini mau survey gue, ya?" Arazka menyipitkan matanya menatap Keeno.
"Gue datang ke sini karena gue tahu lo sering sendirian. Makanya mulai malam ini gue bakal sering datang ke sini." sahut Keeno santai.
"Ckh. Gue nggak perlu belas kasihan dari lo. Mending lo pulang deh." usir Arazka blak-blakan.
"Lo tega nyuruh gue pulang di tengah hujan deras gini?" sontak Arazka tersadar kalau di luar masih hujan deras.
"Buatin coklat panas, kek. Nggak peka banget sih sama tamu." ini Keeno minta apa nyindir ya.
"Buat sendiri sana. Gue males." sahut Arazka yang mulai mengabaikan Keeno yang sudah berhasil membuatnya kesal.
"Gue nggak suka sama Carra!" ujar Keeno hampir berteriak seraya beranjak ke dapur membuat minumnya sendiri.
Arazka yang mendengar itu merasakan kehangatan dalam dadanya.
"Ya terus apa hubungannya ngasih tahu gue coba?" gumam Arazka. Ia lalu beranjak mengikuti Keeno ke dapur.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
At Heart (Arazka Feat Keeno) | [completed]
Teen Fiction[complete] Aku tidak pernah mengetahui apapun. Entah itu masa depan. Dan detik berikutnya. Yang kutahu. Saat ini. Aku telah jatuh cinta. Pada cinta yang salah. Cinta yang seharusnya tak pernah singgah. Mungkin baik untuk saat ini. Tapi akan hancur p...