"Mau apa kemari?" tanya Keeno pada pria baruh baya yang duduk di hadapannya.
"Ikut papa ke Aukland. Papa ingin membayar semua kesalahan papa selama ini ke kamu. Papa---"
"Enggak! Saya tidak mau! Silakan pergi jika sudah selesai." potong Keeno dengan ketus dan dingin. Keeno tidak mengerti kenapa ia bisa mengatakan hal itu.
"Papa tahu papa salah, Affa. Papa minta maaf."
"Saya sudah maafkan. Tapi saya tetap tidak ikut! Permisi." Keeno berlalu meninggalkan Arka yang terus memanggil Keeno untuk berhenti. Keeno tetap berjalan sampai akhirnya ia menutup pintu kamarnya dengan keras.
________
"Kamu kenapa?" tanya Arazka sambil membenarkan rambut Keeno yang menutupi wajahnya. Mereka lagi di atap gedung yang terbengkalai.
"Tadi malam Arka datang nemuin aku." Arazka sedikit kaget ketika Keeno menyebutkan ayahnya dengan nama.
"Dia mau ajak aku pergi ke Aukland."
"Terus kamu mau?"
Keeno menggeleng pelan.
"Kenapa? Bukannya kamu sangat merindukannya?"
"Tadinya kupikir akan sangat menyenangkan kalau kita bisa tinggal bareng sama kelurga. Tapi, semenjak aku sudah terbiasa kayak gini. Aku gak bisa.
"Aku gak bisa ikut. Aku gamau jadi kayak orang asing yang tiba-tiba masuk dalam kehidupan keluarga orang lain." Keeno menatap kosong ke depan.
Arazka memegang pundak Keeno. Lalu mengelusnya perlahan. Ia nggak tahu harus ngomong apa. Ia juga pernah berada diposisi itu. Dan sama. Arazka nggak ngelakuin apa-apa, kecuali nggak nurut.
"Raz."
"Iya?"
"I love you." Keeno memalingkan wajahnya ke Arazka.
Arazka tidak menjawab. Ia hanya diam. Kemudian tersenyum manis lantas memeluk keeno dengan erat.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
At Heart (Arazka Feat Keeno) | [completed]
Teen Fiction[complete] Aku tidak pernah mengetahui apapun. Entah itu masa depan. Dan detik berikutnya. Yang kutahu. Saat ini. Aku telah jatuh cinta. Pada cinta yang salah. Cinta yang seharusnya tak pernah singgah. Mungkin baik untuk saat ini. Tapi akan hancur p...