Eps. 84

844 59 0
                                    

Apa yang ada dipikiran orang-orang pada umumnya mungkin akan merasa takut berada di dalam tengah-tengah ilalang yang hanya diselimuti oleh suara binatang-binatang yang menghuni tempat tersebut. Seperti sekumpulan burung, belalang, kupu-kupu, capung dan hewan lainnya. Sebagian orang berpikir mungkin itu indah. Tapi sebagiannya lagi akan berpikir itu adalah tempat yang berbahaya. Siapa tahu ada seekor binatang liar yang buas mengintai misalnya?

Tapi itu tidak berlaku pada couple kita ini, yakni Arazka dan Keeno. Dengan santainya mereka berdua duduk bersandar di sisi sumur tua tanpa merasa takut sedikitpun.

Arazka yang duluan menyadari ada yang aneh dengan sumur tua itu.

Ia berdiri kemudian mengamati bagian dalam sumur tersebut. Sampai seruannya berhasil mengagetkan Keeno yang lagi duduk sambil nyender.

"Eh! Di dalam sumur ada tangga, Keen!" seru Arazka kemudian.

"Masa?" Adalah sahutan Keeno sebelum akhirnya beranjak berdiri untuk turut melihat apa yang Arazka lihat.

Mereka pun sepakat untuk membersihkan tumbuhan yang merambat disekitar sumur demi bisa melihat lebih jelas.

Dalam sumur itu gelap. Tapi tidak tampak ada lumut yang menempel di dindingnya. Sepertinya sumur itu kering. Tapi bagaimana bisa kering? Hujan bisa saja membuatnya basah. Untuk lebih memastikan Keeno merogoh uang koin yang ada pada sakunya kemudian melemparkannya ke dalam. Cukup lama menunggu namun tak terdengar suara apapun. Nampaknya sumur itu cukup dalam. Dan tangga itu cukup panjang.

"Besok aja kita kembali lagi ke sini." ujar Arazka sebelum Keeno bersuara untuk mengajak mereka berdua untuk turun ke dalam sumur. "Besok sabtu. Kita punya waktu yang cukup panjang." lanjutnya.

Keeno mengangguk.

"Eh, Keen. Ngomong-ngomong aku penasaran sama kotak hitam yang ditaroh sama papa kamu waktu itu."

"Isinya bukan apa-apa, kok." sahut Keeno dengan tersenyum aneh. Arazka menyadari hal itu tapi dia lebih memilih diam karena tidak ingin membuat Keeno merasa semakin tidak nyaman.

Arazka mengedarkan pandangannya ke sekitar. Kemudian terhenti pada sebuah bunga dandelion yang tumbuh di antara batang ilalang. Ia mendekat dan mencabuti beberapa lalu membawanya kembali dengan duduk di samping Keeno yang ternyata daritadi tengah memperhatikan tingkahnya. Keeno mengangkat alisnya seperti bertanya 'kamu mau apa dengan bunga itu?'

Tak menyahut, Arazka meniupkan bunga-bunga dandelion itu ke arah Keeno. Seakan alam turut mendukung apa yang dilakukan Arazka, angin lembut membuat putik-putik itu berterbangan dengan dramatis. Arazka tertawa senang melihatnya. Begitupun keeno. Keeno senang melihat tawa yang ada pada wajah Arazka. Keeno suka melihatnya.











...

At Heart (Arazka Feat Keeno) | [completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang