Eps. 74

994 64 0
                                    

Seseorang yang menghampiri kedua anak kecil itu melemparkan sisa pecahan beling pada pot bunga ke arah dua bocah itu. Nyaris saja mereka terluka kalau saja tidak ada tiang penyangga meja yang melindungi mereka.

"MASUK KAMAR KALIAN!!!" ujar orang itu lagi dengan gusar.

Kedua bocah itu berlarian memasuki kamar mereka yang ada di lantai dua. Sedang sosok yang ditakuti keduanya itu masih berteriak-teriak nggak jelas sambil dengan membantingkan barang apapun yang ada didekatnya.

Sampai akhirnya seorang wanita yang tak lain adalah ibu dari bocah itu datang menghampiri sosok yang ternyata adalah suaminya bermaksud untuk menenangkan. Sang istri yang mengalami kelumpuhan akibat perbuatan sang suami beberapa waktu lalu itupun dengan tertatih mengampiri. Tapi sangat disayangkan sebelum istrinya mengampiri, si suami dengan gusarnya mengangkat si istri beserta kursi rodanya kemudian melemparkannya ke dinding ruangan. Karena suara dari hempasan itu begitu nyaring lantas membuat kedua bocah yang tadinya saling berpelukan dibalik pintu kamar langsung membuka pintunya dengan masih sambil berpelukan melihat ke sisi pembatas lantai dua. Mereka ingin meneriakan suara mereka yang mana ingin mengatakan kata 'mama' tapi tak bisa lantaran terlalu takut. Takut dengan sosok laki-laki yang ada di bawah sana.

"KEEEEEENNNOOOOOO!!!"

Keeno mengerjapkan matanya. Napasnya tersengal. Tubuhnya berkeringat. Jantungnya berdebar lebih cepat.

"KEEEEEEEENOOOOO!!" Itu suara Arazka.

Keeno dengar. Dan segera berjalan untuk membuka pintu.

"Keeno?! Kenapa belum--- astaga lo belum mandi?! Ini sudah jam tujuh, Keeno! Setengah jam lagi sekolah bakal masuk!" umpat Arazka sesaat memasuki rumah Keeno.

Mendengar itu Keeno tak langsung bergegas mandi. Ia justru pergi ke dapur membuka kulkas dan membuka minuman kaleng dingin.

"Keen?" Suara Arazka kembali kalem namun sarat kekhawatiran.

"Aku mau pindah dari sini." sahut Keeno tanpa melihat ke wajah Arazka yang masih menatap cemas ke Keeno.

"Tapi kamu kenapa, Keen? Muka kamu tiba-tiba pucat gitu. Kamu sakit?"

"Aku nggak apa-apa. Aku---" belum selesai Keeno mengatakan apa yang ingin dikatakannya sebuah mobil ferari melaju dengan sangat kencang melintas dalam pikirannya berbentuk sebuah bayangan hitam putih. Mobil itu sangat-sangat laju sampai akhirnya menabrak trotoar dan terbalik ke sisi jalan lalu meledak. Terbakar tanpa memberi kesempatan penumpang yang ada di dalamnya untuk keluar.

"Keeno!!!
















...

At Heart (Arazka Feat Keeno) | [completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang