Keeno berhenti saat jarak wajahnya tinggal duacenti dari muka Arazka. Duacenti ditambah kue yang nemplok jadinya hampir sejengkal. Ia menatap dalam mata Arazka. Keeno tahu wajah Arazka saat ini sudah merah. Arazka juga lihatinnya kayak tegang gitu.
"Emshh... Hahahaha!" tiba-tiba Keeno ketawa gitu aja. Sedangkan Arazka mendengkus kesal sambil menelan habis kue yang tadi nempel di bibirnya.
"Ngarep minta dicium nih ye." Keeno mengedipkan matanya sebelah sambil mencolek cream kue yang masih menempel di bibir Arazka lalu memasukan ke mulutnya.
"Nyebelin lo!" Arazka membalikan tubuhnya untuk pergi tapi dengan cepat ditahan sama Keeno.
"Aelah gitu doang ngambek. Chup!" Cuma sepersekian detik bibir itu mampir dan efeknya berhasil membuat Arazka membeku di tempatnya.
_______
"Semembekas itu ya, Raz?" tanya Keeno pas mereka lagi jalan di koridor menuju kelas.
Mendengar hal itu Arazka lantas merogoh sakunya buat ngambil cokicoki. Ia melirik tajam ke Keeno yang sekarang ketawa-ketawa nggak jelas.
Prang!
Tiba-tiba ada suara kaca pecah di ujung lorong. Arazka dan Keeno setengah berlari untuk melihat. Tapi Keeno berhenti di tengah jalan. Kepalanya tiba-tiba pening. Telinganya juga berdenging sangat hebat.
"Sshh." Keeno mendesis menahan sakitnya. Arazka nggak tahu karena ia sudah lari jauh di depan.
Sekelebat bayangan hitam putih terlintas dari benak Keeno. Bayangan itu seperti cairan yang kental. Dan pecahan beling dari sebuah pot bunga. Hanya itu. Tapi membuatnya sakit kepala.
Tak berapa lama, Keeno ambruk tak sadarkan diri.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
At Heart (Arazka Feat Keeno) | [completed]
Fiksi Remaja[complete] Aku tidak pernah mengetahui apapun. Entah itu masa depan. Dan detik berikutnya. Yang kutahu. Saat ini. Aku telah jatuh cinta. Pada cinta yang salah. Cinta yang seharusnya tak pernah singgah. Mungkin baik untuk saat ini. Tapi akan hancur p...