Arazka lagi di pemakaman mamanya yang bersebelahan sama makan Sandi, adiknya. Pas pulang sekolah tadi Arazka langsung ke sini. Nggak ganti baju. Sekalian ngindarin Keeno. Lagi.
Sejak pertemuan di belakang gudang sekolah tadi, saat Keeno melontarkan pertanyaan sederhana tapi sulit untuk dijawab. Arazka dan Keeno nggak saling ngomong lagi. Keduanya larut dalam pikiran masing-masing. Sampai akhirnya bel masuk bunyi pun mereka berdua pergi masing-masing tanpa bicara. Aneh memang. Tapi inilah kisah mereka.
"Ma.. Arazka bingung." Untuk pertama kalinya Arazka mengajak mamanya ngobrol setelah tiada.
"Arazka suka sama teman Arazka, Ma. Namanya Keeno. Tapi kita nggak saling cinta. Aneh, kan?
"Keeno itu idiot, Ma. Masa waktu beberapa hari yang lalu dia sempat pernah bilang kalau dia jatuh cinta sama Arazka. Tapi baru tadi siang bilangnya nggak cinta. Bodoh banget, kan, Ma.
"Tapi Arazka nggak peduli sih sama itu. Yang Arazka pikirin saat ini cuma satu. Gimana kalau diantara kami ada cowok yang naksir? Atau mungkin diantara kami yang naksir cowok. Apa salah satu dari kami akan baik-baik saja, ya, Ma?" Arazka terus curhat di makam orang tuanya. Tidak peduli dengan Sandi yang mungkin lagi nguping di samping mamanya.
Jam sudah menunjukkan pukul enam sore. Matahari sudah memancarkan cahaya jingga kekuningan. Pertanda sudah senja. Sebentar lagi magrib. Arazka baru beranjak pergi dari makam.
Sesampainya di parkiran mobil. Arazka terpaku dengan penampakan Keeno yang lagi duduk di kap mobilnya. Keeno sudah ganti baju. Celana kain polos warna hitam dan baju polos warna pink. Dan Keeno pakai sendal jepit.
"Kamu ngapain duduk di situ?" tanya Arazka tanpa sadar.
"Nungguin kamu, lah. Ayo, pulang!" ajak Keeno sambil turun.
"Hah?"
"Pulang Arazka. Gue tahu lo belum pulang terus belum makan dari pulang sekolah tadi kan? Sini kuncinya biar gue yang nyetir." Keeno menuntun Arazka untuk masuk kemudian Keeno pun menyusul.
Keeno menyalakan mesin mobilnya.
"Emang lo bisa nyetir mobil?"
"Nggak. Doain aja."
...
KAMU SEDANG MEMBACA
At Heart (Arazka Feat Keeno) | [completed]
Teen Fiction[complete] Aku tidak pernah mengetahui apapun. Entah itu masa depan. Dan detik berikutnya. Yang kutahu. Saat ini. Aku telah jatuh cinta. Pada cinta yang salah. Cinta yang seharusnya tak pernah singgah. Mungkin baik untuk saat ini. Tapi akan hancur p...