Arazka lagi di atas gedung sekarang. Dia hari ini bolos. Males katanya. Gurunya galak. Arazka lagi minum soda sambil ngemut cokicoki. Dia keinget sama omongan mamanya yang datang tadi malam.
"Mama akan bercerai. Terserah kamu mau ikut mama atau papa."
"Aku di sini aja, Ma." sahut Arazka kala itu.
Arazka meneguk sodanya lagi hingga habis. Kemudian melemparkan sembarang kalengnya hingga mengenai tiang yang entah buat apa berada di situ.
"Kalau mau buang sampah, tuh, di tempatnya." tegur seseorang di belakangnya.
Arazka tidak menggubrisnya. Ia asik mengoyak cokicoki berikutnya yang kemudian diemutnya. Orang yang menegur hanya tersenyum. Lalu mengampirinya.
Set.
Dia ngambil sisa cokicoki yang masih dalam plastik pack di saku roknya Arazka.
Arazka natap tajam ke arah orang itu.
"Heh, cowok jadi-jadian! Balikin cokicoki gue!" Arazka marah.
"Ini sebagai ganti rugi karena lo udah jambret cokicoki gue." orang itu yang lain dan tidak bukan adalah Keeno langsung pergi meninggalkan Arazka begitu saja.
"Lo siapa?!" tanya Arazka dengan berteriak. Sesaat ia merasa familiar dengan wajah itu.
"Keeno!" teriak Keeno lalu menghilang di balik pintu.
----------
Keeno balik ke sekolah lagi. Dia cuma bolos satu jam pelajaran. Dia menyadari perbuatan nakalnya. Hanya saja ia tidak menyukai kalau guru itu yang mengajarnya. Keeno punya alasannya. Setelah berhasil menerobos pagar bobrok di belakang gudang, Keeno pun berjalan santai menuju kelas. Banyak cowok maupun cewek yang terpana melihatnya. Keeno itu bisa dibilang cantik dan ganteng secara bersamaan. Mukanya imut banget. Apalagi ditambah dengan topi besbol yang bertengger terbalik di kepalanya. Dia terlihat seperti bad girl.
Sesampainya di kelas.
"Keen!" teman sekelasnya bernama Gio menegur.
"Ya?"
"Minta duit, dong!" Gio itu dulu tetangga Keeno waktu oas masih kecil di kampung.
Keeno merogoh kantung dadanya seraya ngasih duaribu.
"Alhamdulillah. Trims, Bro." Gio beranjak ke kantin.
Keeno membuka cokicoki yang tadi dirampasnya.
"Dia cantik." gumam Keeno lalu membuka bungkus cokicoki dan mengemut isinya.
----------
Pulang sekolah Keeno naik gojek. Tapi berhenti di tengah jalan karena macet. Keeno memilih melanjutkan dengan jalan kaki
Keeno memilih rute yang cukup jauh dari biasanya. Tapi setidaknya ia tidak melewati jalan raya yang penuh debu. Keeno lewat jalanan yang banyak pohonnya. Mirip seperti di taman.
Limabelas menit jalan kaki, Keeno capek. Dia duduk dulu di atas batu besar yang ada di situ. Sambil mengatur napas, Keeno lihat ke sekitar.
Dalam jarak kira-kira 100 meter. Keeno ngelihat Dinar anak Bu Darma lagi pelukan sambil cium-ciuman. Keeno kaget. Bukan karena berpikir anak itu masih kecil. Tapi, orang yang dipeluk Dinar itu adalah cewek. Sama seperti dirinya. Tomboy.
"Lo?"
...
KAMU SEDANG MEMBACA
At Heart (Arazka Feat Keeno) | [completed]
Teen Fiction[complete] Aku tidak pernah mengetahui apapun. Entah itu masa depan. Dan detik berikutnya. Yang kutahu. Saat ini. Aku telah jatuh cinta. Pada cinta yang salah. Cinta yang seharusnya tak pernah singgah. Mungkin baik untuk saat ini. Tapi akan hancur p...