Eps. 35

1.3K 106 0
                                    

"Kenapa?"

"Ngga, gue cuma kayak ngerasa pernah dengar nama itu aja. Tapi nggak ingat kapan dan di mananya,"

"Ada banyak orang di kota ini dengan nama Arka."

Keeno tidak menyahut. Ia kemudian beranjak ke kulkas mengambil sekaleng soda.

"By the way, kok gue nggak lihat Carra? Bukannya dia satu kos ya sama lo?" tanya Arazka.

Keeno kembali teringat moment dimana dia mencium Carra. Dan Arazka sudah tahu itu.

"Dia sudah pindah."

Arazka hanya menggumam kata o saja. Namun ada perasaan lega dalam hatinya.

________

"Keen!" teriak Arazka yang lagi makan cendol pinggir jalan.

Hari ini sekolah libur. Tanggal merah.

"Lo pagi-pagi udah makan es aja. Sakit perut lho ntar." tegur Keeno sesaat menyampirkan motornya ke samping sepeda Arazka.

"Selow. Gue sudah makan tadi. Jadi nggak bakal sakit perut."

"Lo habis ngapain?" tanya Keeno dengan memperhatikan penampilan Arazka yang pagi-pagi udah terlihat dekil.

"Habis nguras kolam ikan dia, Neng!" itu yang nyahut mang Gimin, si tukang cendol.

"Lo ngelakuin seorang diri, Raz?" Keeno nggak percaya. Setahu Keeno Arazka itu kaya. Dia bahkan bisa membayar beberapa asisten rumah tangga kalau dia mau.

"Kalau gue sendiri bisa. Ngapain harus nyuruh orang lain?" ujar Arazka sebelum meminum habis es cendolnya.

Keeno memanjangkan lengan bajunya sampai menutupi seluruh tangan panjangnya. Ia lalu mengulurkan ke wajah Arazka yang kotor kena tanah. Arazka berjengit mendapati perlakuan Keeno yang tiba-tiba terhadapnya.

"Muka lo kotor." Keeno bersuara sebelum Arazka menanyakan alasannya.

Sambil mengusap, mata Keeno tak lepas dari pandangan mata Arazka. Keeno sadar kalau dia sedang dilihatin.

Setelah dirasa cukup bersih, Keeno balik menatap mata Arazka yang masih betah memandangnya.

"Jangan salahin gue kalau lo bisa beneran jatuh cinta sama gue." ujar Keeno sambil mengedipkan mata kirinya.









...

At Heart (Arazka Feat Keeno) | [completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang