Chapter 29: I Will Protect You
Terkadang aku rapuh, menyembunyikan semua beban dengan senyuman manis yang dilihat semua orang. Namun nyatanya, aku lebih menderita jauh dari pemikiran kalian sekarang.
-Mery Thevania-
•••Aldevan
Sepuluh menit gue nyampe
Lo tnggu dpn rumah
Gk ush bntah
Mery berdecak sebal, baru saja ia duduk menghadap cermin Aldevan sudah menchatnya dan mendesaknya dalam sepuluh menit. Ia tak habis pikir mengapa Aldevan memberinya sedikit waktu untuk berdandan. Mungkin dirinya memang terlalu cantik, hingga tak perlu pakai bedak dempul.
Ho oh, gue doain
lo kempes ban biar
telatan dikit.
Bodo amat
Mery mendengus lagi, ia memilih mengiyakan saja perkataan Aldevan. Toh, ini juga hal yang baik. Berangkat bareng pacar baru. Merasakan angin pagi hari yang sejuk, atau pamer pada teman-temannya plus sama adik kelas biar dia iri gak ketulungan.
Mery mengambil bedak di atas meja, mengoleskannya rata pada pipi dan wajahnya yang mulus. Sungguh, ia cukup bersyukur Aldevanugerahi wajah secantik ini. Ia lalu mengoleskan sedikit liptint pink yang cocok untuk warna bibirnya.
"Cakep dah. Cantik banget gue ya. Haha."
Selesai, Mery menyambar tasnya yang sebagian besar isinya hanyalah make up dan cat kuku. Ia malas membawa buku paket tebal, sebab ia tau tak akan terbaca nantinya.
Sabun shampo habis, odol juga habis, bedak pun juga habis...
Aku hanya mau, kau mengerti diriku semua yang aku mau...
Mery bernyanyi sesuka hatinya seraya melangkah menuruni tangga, ia tidak peduli jika liriknya salah, hari ini akan ia buat lebih menyenangkan bersama Aldevan. Anggap saja ia memulai.
Aku ingin itu sayang, bila kamu memang sayang....
Bara biri bara bi ri.
Biri-biri nyemplung ke kali..
Mery tertawa, sungguh hatinya mendadak begitu bahagia hingga lirik lagu itu ia ganti dengan nada yang receh. Namun, baru saja ia hendak menuruni anak tangga terakhir seseorang memanggil dari lantai bawah.
"Mery," panggil Riko.
Mery tak menjawab, ia justru melanjutkan langkah hingga sampai ke ambang pintu.
"MERY! APA KAMU TIDAK MENDENGAR PAPA PANGGIL?"
Mery menghentikan langkah dengan berat hati, ia mendengus kasar, oke, pagi ini ia malas mendengar omelan Riko yang menurutnya tidak penting itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
METAFORA
Teen Fiction[PROSES REVISI] "Pertama, lo harus jadi cupu selama yang gue mau!" Apa jadinya jika seorang badgirl, tukang rusuh dan pembuat onar di SMA Bakti Buana mendadak mengubah cupu penampilannya? Ya, Mery Thevania harus merasakan itu saat pertama kali bert...