Chapter 49: Pacar Harus Romantis
Kita meminta waktu untuk menyatukan, perlahan tapi pasti, meski dipenuhi berbagai tantangan.
•••Maaf, kalau ceritanya bosenin...:)
Hari demi hari berlalu. Terhitung satu bulan hari ini Aldevan menjalin hubungan dengan Mery.
Aldevan menikmati tiap suapan dari cewek itu--Mery dengan senangnya sekaligus malu-malu menyuapi nasi gorengnya. Karena murid seleksi eskul kian banyak memasuki ruangan.
"Aciee, elah bos kita para jomblo pada ngiri nih. Jauh-jauhan dikit gih sana, katarak lama-lama mata gue liat yang romantis mulu tiap hari," rengek Kevin yang tengah duduk di kursi khusunya.
"Bener apa kata Kevin, lo jangan sok romantis deh, mentang-mentang gue ketolak mentah Hana. Kan gue jadi iri. Cielah nih anak!" Arlan mencibir, terselip nada bercanda dari kalimatnya. "Nih ye bos, dengerin baik-baik, tuh cewek lo santet apaan ampe berani berubah gitu demi lo?" tanya Arlan, lalu menyeruput kuah baksonya.
Kevin tertawa renyah. "Hooh. Gue juga penasaran, terlalu cinta kali ya? Kan kasian Arlan gak dapat jatah liat body kinclong. Seragamnya udah ngelebar gitu."
Mery yang mendengar itu hanya menunduk malu, biasanya dia akan lebih dulu menyela. Tapi kali ini tidak, ia canggung.
Sementara Aldevan hanya mengangkat bahu acuh, ia menerima satu suapan lagi dari Mery.
"Berisik, lo kira gue percaya gituan. Ya enggak gue apa-apain lah." Aldevan menjawab usai menguyah, ia menatap Mery, meminta air.
"Airnya?" pinta Aldevan.
"Oh, bentar-bentar." Seperti sulap, Arlan dan Kevin sama-sama tercenung melihat respon Mery. Cewek itu lantas mengeluarkan sebotol air yang ia beli dari kantin tadi.
"Jadi babu juga tuh cewek," bisik Kevin, Arlan menganggukan kepala.
"Nih," sambil tersenyum, Mery menyodorkan botolnya. "Minumnya pelan-pelan entar lo keselek."
Dengan senyum Aldevan menerima botolnya, sedangkan mendadak perut Kevin geli karenanya. Benar-benar, Aldevan sudah menyantet Mery pake ilmu hitam.
Lihat saja, Mery yang biasanya selalu merengek kini menyetujui apa pun permintaan Aldevan.
Kevin tak tahan meledakkan tawa. "Gila, udah Ry, geli gue liat lo bedua. Kayak di sinetron remaja aja, cewek cupu yang rela ngelakuin apa aja demi cowok ganteng yang ia suka. Mainstream Ry."
Aldevan berdecak sebal, ia menoyor kepala Kevin dengan buku.
"Bisa diem gak lo, Mery pacar gue, dia pasti nurutlah," kata Aldevan. Ia bersedekap. "Mending lu bedua jauhan sana! Ganggu suasana aja. Gue lagi pengen bedua sama Mery."
KAMU SEDANG MEMBACA
METAFORA
Teen Fiction[PROSES REVISI] "Pertama, lo harus jadi cupu selama yang gue mau!" Apa jadinya jika seorang badgirl, tukang rusuh dan pembuat onar di SMA Bakti Buana mendadak mengubah cupu penampilannya? Ya, Mery Thevania harus merasakan itu saat pertama kali bert...