Vote dan komen setelah baca ya... Hehe;)
Chapter 58: Mulai Hari Ini
Luka bukan hanya mengenalkanmu pada rasa sakit, tapi juga mengajarkanmu cara untuk bangkit walau sulit.
•••
Sepulang sekolah, Mery mengedar pandang mencari keberadaan Aldevan, meski sudah berkali-kali ia chat bahkan menelpon cowok itu, hasilnya tetap nihil. Mery bisa dibuat gila lama-lama seperti ini, setelah berpikir, akhirnya cewek itu memutuskan pergi ke parkiran dengan mulut tak hentinya ngedumel.
Mungkin juga Aldevan berada di parkiran, toh, tadi dia sudah ke kelas cowok itu dan Arlan mengatakan Aldevan sudah pergi.
Sesampainya di parkiran, sosok Aldevan terlihat jelas tengah mengeluarkan motornya yang terparkir.
"Pacar!!" panggil Mery, lebih keras, tidak selemah saat ia di menemui Aldevan pagi tadi.
Aldevan mendelik sekilas, acuh, memilih fokus mengeluarkan motornya yang terjepit.
Mery menghela berat, ia menghampiri cowok itu. "Pacar, aku pulang bareng kamu ya? Pagi tadi udah bareng Arlan, sekarang bareng kamu. Ya? Oke, aku tunggu di sini."
Aldevan mengerutkan dahi, Mery masih saja semaunya mengambil keputusan sendiri.
"Gue gak iyain ucapan lo," tegas Aldevan
"Kamu diem sih, yaudah aku iyain. Kamu kenapa sih? Aku ada salah ya? Yaudah aku minta maaf. Asalkan pulangnya bareng kamu," katanya nyengir singkat.
Aldevan memutar bola malas. "Nggak! Gue sibuk. Nebeng Arlan sono."
"Kamu bohong! Kamu gak sibuk, kamu cuma marah sama aku. Kamu ngomong dong salah aku apa. Kita selesain baik-baik," rengek Mery.
"Menurut lo?"
Mery menaikkan alisnya. "Kamu marah?"
Aldevan mengangguk singkat setelah berhasil mengeluarkan motornya yang terjepit. "Seratus. Lo tau kenapa?"
"Kenapa?"
"Karena gue bosen. Puas?" Aldevan menekankan kata terakhirnya.
"Ma-maksudnya?"
"Lo denger penjelasan gue baik-baik," Aldevan menaiki motornya, berdehem sesaat sebelum berkata. "Gue ngerasa lo gak layak buat gue. Dan mulai hari ini, lo harus hindari gue, gue mau lo berubah bukan karena gue, Ry, tapi juga demi masa depan lo. Soal surat perjanjian kita tetap berlaku, lo tetap harus ngelakuin perintah gue sama seperti sebelumnya. Hanya sikap, gue gak akan baik sebelum lo buktiin lo layak buat gue," kata Aldevan, ia menjeda lalu melanjutkan. "Gue pengen liat lo berubah mandiri tanpa gue."
Reflek Mery mengangguk, jujur dia sama sekali tidak mengerti ucapan Aldevan. Berubah? Mandiri? Layak? Tiga kata, yang membuat Mery mendadak meragukan cinta Aldevan.
KAMU SEDANG MEMBACA
METAFORA
Teen Fiction[PROSES REVISI] "Pertama, lo harus jadi cupu selama yang gue mau!" Apa jadinya jika seorang badgirl, tukang rusuh dan pembuat onar di SMA Bakti Buana mendadak mengubah cupu penampilannya? Ya, Mery Thevania harus merasakan itu saat pertama kali bert...