59 | RAGU

7.1K 318 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tuhan, jaga dia, meski aku tidak ada.
-Mery Thevania-
••

"Lagi ngapain? Senyum-senyum sendiri," komentar Aldevan, yang tengah duduk di kursi samping brankar Hana seraya memainkan kamera miliknya.

Hana terkikik seraya menatap ponsel yang asa di tangannya. "Enggak ada. Cuman geli aja ponsel kamu ternyata masih penuh foto Mery."

"Na, siniin ponselnya." Aldevan berusaha merebut ponselnya. Namun Hana secepat kilat menjauhkannya.

"Nggak mau. Aku belum selesai mainin ponsel kamu."

"Tapi jangan liat macam-macam. Terutama hal privasi," kilah Aldevan.

Hana tersenyum tipis. "Privasi? Hubungan kamu dengan Mery itu bukan privasi lagi, Ga. Satu sekolah tau kalian pacaran."

Aldevan hanya terdiam, cowok itu tidak berkomentar apa pun. Ia hanya malas membahas Mery saat ini.

"Jangan putusian dia ya, Ga," pinta Hana.

Aldevan berdecak sebal kedua kalinya. "Aku udah denger kamu ngucapin itu sepuluh kali."

"Anggap aja itu permintaan terakhir aku Ga sebelum mening-"

Belum sempat melanjutkan, Aldevan menyatukan telunjuk ke bibir Hana. Cowok itu mengulas senyum tipis. "Kamu ngomong apasih, Na? Kamu pasti sembuh. Kita harus yakin semua ini akan berlalu."

"Kamu juga harus janji jaga Mery ya, Ga. Jangan tinggalin dia."

"Bosen dengernya."

"Tuh kan mulai lagi. Yaudah aku mogok makan."

"Ck, ngancam mulu Na. Oke-oke, aku nggak akan ninggalin dia. Sekarang kamu mau makan apa?"

"Buah. Beli buah di supermarket, Ga. Lagi pengen apel," jawab Hana.

Aldevan menganggukan kepala. Ia lantas berdiri dan mengambil kunci motornya di nakas samping brankar.

"Pake mobil aja, Ga. Jangan pake motor," pinta Hana, Aldevan yang tadi menunduk mencari kunci motor kini mendongak menatap cewek itu.

"Belinya sendiri, Na. Pakai motor juga bisa, emangnya mau borong semua buah di supermarket?" heran Aldevan.

"Pokoknya pake mobil. Sini kuncinya, nih pake mobil Mama aja." Hana mengambil kunci motor dari tangan Aldevan dan menggantikannya dengan kunci mobil milik Hasna.

Aldevan mendesah pasrah, oke ia mau, tapi masih heran mengapa Hana bersikeras memintanya menggunakan mobil?

Malas berpikir panjang, Aldevan menerima pasrah kunci itu usai tersenyum tipis dan mengusap bahu Hana.

"Orang sakit ternyata lebih bawel," gerutu Aldevan bercanda. Baru saja berbalik Hana kembali memanggilnya.

"Ga," panggil Hana.

METAFORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang