Prologue

3.9K 124 0
                                    

Bau-bau alkohol menyeruak di sekitar tempat tidur gadis itu. Ia menatap pantulan tubuhnya di cermin, penampilannya yang urakan menambah kesan BAD pada dirinya.

Tangannya bergerak menyentuh ring yang ada pada bibirnya, pikirannya yang kacau berusaha mengingat kejadian semalam.

Seingatnya tadi malam, ia dipaksa oleh dua orang cewek gila yang tak lain adalah sahabatnya ke sebuah club hanya sekedar untuk 'mengunjungi' saja. Namun, aroma wine yang sangat menggodanya untuk segera meminum minuman laknat itu.

Alhasil ia menikmati lima gelas wine beriringan dengan dentuman musik yang keras dan larut dalam indahnya suasana pada malam itu.

Handphone-nya yang bergetar langsung membuyarkan lamunan gadis itu, lalu ia segera mengambil handphone yang terletak di atas nakas tepat di samping tempat tidur Queen Size miliknya.

"Hallo sayang, kamu dimana?" terdengar suara wanita paruh baya dengan nada lembutnya.

"Iya ma, aku lagi di appartement," jawab gadis itu dengan senyuman merekah di bibirnya.

"Ooh gitu, kamu ada acara keluar gak sama temen temen kamu siang ini?" mamanya bertanya untuk sekedar basa basi.

"Hmm siang ini aku gak ada jadwal sih ma, emang kenapa?" tanya gadis itu bingung

"Kamu bisa ke rumah sakit gak sayang? Mama ingin bicara sesuatu sama kamu."

"Okee ma, aku mandi dulu, baru aku kesana," ucapnya dan langsung memutus sambungan telepon.

* * *

Ia sampai di depan Rumah Sakit dengan nuansa cat berwarna putih yang selalu menjadi ciri khas Rumah Sakit pada umumnya.

Kemudian, ia langsung menuju ruang rawat tempat mamanya di rawat. Sesampainya di ruang rawat mamanya, gadis itu langsung tersenyum dan memeluk mamanya.

Setelah melepas pelukan, pandangan wanita paruh baya itu langsung tertuju pada ring yang ada di bibir anak gadisnya.

"Kamu masih belum mau berubah sayang?" tanya wanita dengan nada lirih.

"Hmm.. Maafin aku ma, aku akan coba untuk berubah," gadis itu mencoba untuk meyakinkan mamanya.

Seulas senyum yang cantik terukir di wajah mamanya yang sebelumnya sendu.

"Mama harap kamu mau berubah untuk mama."

"Iya ma, jadi apa yang mau mama omongin sama aku?" tanya gadis itu penasaran.

"Hmm mama mau kamu pindah ke sekolah papa mulai besok. Mama sama papa udah urus semuanya," wanita paruh baya itu memasang wajah berharap agar anaknya tidak menolak.

"Kenapa ma?" gadis itu meminta penjelasan pada mamanya.

"Mama mau kamu memulai hari hari yang baru tanpa mengotori buku bk di sekolah lagi!"

"Mama harap kamu tidak menolak sayang, mama mohon kamu lakukan ini untuk masa depan kamu dan juga untuk mama."

Jika sudah mendengar kata 'untuk mama' sudah pasti gadis itu akan langsung luluh dan tidak dapat menolak.

Lalu, tangan gadis itu beranjak untuk mengusap puncak kepala mamanya dengan sayang dan tersenyum tulus.

"Iya ma, aku setuju dengan mama."

"Makasih sayang."

!#$%^&()*%¥%¥€¥

Wellcome guys!
Semoga kalian suka <3

Black ReleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang