Ruangan tua tanpa cahaya itu menyambut kedatangan Arlin yang tengah mengusap permukaan pisaunya dengan senyum devil andalannya.
'Sesuai permintaan lo, gue sudah datang untuk bermain,' ucap Arlin seraya memasukkan pisau itu ke dalam sakunya.
Ia melangkah dengan angkuhnya memasuki gedung tua itu. Suara angkle boots yang dikenakan Arlin menambah kesan devil pada dirinya.
Prok. Prok. Prok.
"Hebat ya lo, nyamar!" sambut seorang gadis dengan senyum sinisnya.
"Lo juga hebat nyamar, seorang manusia miskin yang menghalalkan segala cara agar terlihat kaya!" tembak Arlin seraya melangkah perlahan menuju gadis itu.
Ia membelai lembut wajah gadis yang ada di depannya, hingga membuat cewek itu bergidik ngeri.
Brak!
Gadis yang ada di depan Arlin itu menendang keras perut Arlin hingga membuat gadis itu mundur beberapa langkah.
Kepalanya tertunduk.
Perlahan Arlin mengangkat kepalanya dengan tatapan stajam belati seakan dapat menembus kepala gadis yang tengah ditatapnya.
"HAHAHAHHAA"
"ARGHHH! LO SALAH MENGAJAK ORANG BERMAIN-MAIN IRENE IVANNA QUEENSWELL!" geram Arlin seraya mengambil besi tua yang ada di samping kakinya.
Tanpa perasaan iba, ia langsung membanting kasar besi itu hingga tepat mengenai kaki Irene. Dengan senyum puas, ia memandang wajah tersiksa Irene. Sungguh itu benar-benar hiburan yang menggelitik perutnya.
"ARGHHH! LO BENER-BENER SIALAN! LIAT PEMBALASAN GUE ARLIN!"
* * *
"KALVIIIN! SINI LO SIALANN!!!" teriak Theo seraya berlari kencang mengejar Kalvin yang sudah jauh berada di depannya.
"BALIKIN MAJALAH KESAYANGAN GUEE, SETAN!! sambungnya lagi dengan posisi masih mengejar Kalvin.
"GUE MAU MINJEEM! MAU BACA MAJALAH LO, TEEH!" balas Kalvin juga berlari menghindar dari kejaran Theo.
"Kagak ada buat lo," peringat Theo menunjuk Kalvin ganas.
"Vin! AVIIN lo tolong gue kek," pinta Theo histeris pada Avin, sementara Avin dan Brayn yang melihat adegan itu hanya diam dan tak berkutik.
"Ya allah, berilah Theo anugrah," ucap Theo dengan gaya orang yang sedang berdoa, menegadahkan tangan dengan mata tertutup.
Melihat itu, Avin menjadi tidak tega, ia berjalan menuju kamarnya dan mengambil tiga buah raket nyamuk elektrik.
Saat Kalvin berlari mendekat pada pintu kamar Avin, cowok yang sedang berada di dalam kamarnya itu menyadari keberadaan Kalvin, segera membuka pintu kamar nya, menghadang Kalvin dengan tiga raket elektrik yang ada di tangannya seraya menatap Kalvin garang.
"Lo balikin gak, majalah kesayangan bebeb gue," peringat Avin seraya menambah ukuran diameter matanya garang.
Kalvin yang melihat itu, tentu saja menatap Avin horor dan membanting majalah itu pada Theo. Dengan raut wajah kesal, ia mencongkel sedikit kulit tangan Theo dengan raket elektrik hingga membuat Theo terlonjak seraya mengusap kulit tangannya ganas.
"Heh kunyuk, kaget nih gue, sakit sih nggak seberapa, kaget IYA!!!" ucap Theo dengan mulut komat-kamit melepaskan kekesalannya.
* * *
Setelah kejadian dimana, Arlin menghempas kasar besi berkarat itu pada Irene, Arlin meninggalkan Irene sendirian dan dengan kejamnya Arlin menggoreskan besi berkarat nan tumpul itu pada kulit kaki Irene tepat di tempat kaki itu terkena besi itu. Hingga membuat Irene merintih kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Release
Mystery / ThrillerBagaimana mungkin seorang gadis cupu yang dianggap sampah memiliki banyak kejutan dihidupnya. Tidak ada satupun orang yang tau tentang apa yang di sembunyikan oleh gadis itu selama belasan tahun. WARNING!!! • TERDAPAT ADEGAN KEKERASAN • TERDAPAT K...