Ovandie Regan Aquino, putra bungsu keluarga Aquino yang baru menginjakkan umur 17 tahun itu harus mendekam di rumah sakit dikarenakan kecelakaan yang menimpanya saat beberapa jam yang lalu.
Saat ini, nyonya Aquino bersama dengan Avin sedang menunggu kabar dari dokter bagaimana keadaan Ovan sekarang. Nyonya Aquino memandang ke depan dengan pandangan kosong dan membiarkan air matanya jatuh begitu saja.
"Ma, mama jangan gitu, maafin Avin karena gak becus ngejaga Ovan, ma," ucap Avin dengan nada yang menggambarkan bahwa dirinya sangat menyesal.
"Anda memang sangat tidak becus menjaga saudara kandung anda sendiri!" ketus mama Avin.
Avin yang mendengar mamanya bicara dengan sangat formal itu langsung memandang mamanya tak percaya. Dia tidak mengira bahwa mamanya akan seperti itu.
"Mama kenapa ngomong kayak gitu? Avin yakin ma, Ovan bakal baik-baik aja," Avin terus berusaha untuk menghibur mamanya. Tapi Avin merasa hal itu percuma, mamanya malah menatap Avin dengan tatapan tajam.
"CK! APA ANDA BILANG? OVAN AKAN BAIK-BAIK SAJA? KALAU PERKATAAN ANDA ITU BENAR, ANAK SAYA TIDAK AKAN MENDEKAM DI DALAM RUANGAN LAKNAT ITU!" teriak nyonya Aquino tak terima.
Avin terbungkam perkataan mamanya, pikirannya penuh dengan tanda tanya, 'apa gue gak dianggap anak di kekuarga ini?'. Anggaplah Avin berlebihan, tapi kata-kata yang keluar dari mulut mamanya itu sangat menohok hatinya.
"Ma, Avin pergi, kalau Ovan udah sadar bilang, jangan cari Avin," Avin langsung saja pergi dan menatap mamanya sendu.
Nyonya Aquino tak mengacuhkan kepergian Avin, ia hanya terus memikirkan bagaimana keadaan Ovan sekarang. Tak menunggu lama, seorang dokter keluar dari ruangan Ovan dengan wajah gusar.
"Dok, bagaimana keadaan putra saya?" tanya nyonya Aquino khawatir.
"Anda ibunya Ovan?" tanya dokter itu memastikan.
"Iya dok, bagaimana anak saya?" nyonya Aquino kembali mengulangi pertanyaannya tadi,
"Pendarahan yang terjadi di kepala Ovan cukup parah, hingga Ovan sangat membutuhkan donor darah." jelas dokter.
"Apa golongan darah anak saya dokter?" tanya Nyonya Aquino ragu.
"Golongan darah anak anda AB resus negatif,"
"T.. Tapi golongan darah saya A resus negatif dok.."
* * *
Arlin saat ini sedang hung out bersama kedua temannya, mereka hanya sekedar berjalan-jalan menggunakan mobil Arlin dan sesekali turun jika ada hal yang menarik untuk mereka beli.
"Lin, lo gak capek apa? Harus gonta-ganti penampilan setiap saat?" tanya Ocha heran.
"Simple sih Cha, kalo gue capek, gue tinggal bongkar identitas ae, hehe" jawab Arlin dengan cengiran di wajahnya.
"Dei! Dei! Dei!, berentii!!!" perintah Arlin secara tiba-tiba, Deira yang sedang mengemudi pun kaget dan langsung memberhentikan mobil itu secara mendadak.
"Ada apa sih Lin? Hampir aja kepala gue benjol! lo juga Dei, kenapa harus mendadak?!" ucap Ocha dengan nada ketusnya.
"Ya maaf, ini Arlin juga nyuruh gue mendadak ya tinggal laksanakan ae dah," elak Deira dengan wajah tak bersalah.
"Ish, diem dulu, itu Avin gak sih?!" tanya Arlin memastikan.
"Eh kayaknya iya, kok kacau banget ya keliatan dari belakang, tapi tetep ganteng ih, jadi tambah sayang gue sama babangz Apin, babang Apiiin muaah, ai lop yu bangzz,"

KAMU SEDANG MEMBACA
Black Release
Mystery / ThrillerBagaimana mungkin seorang gadis cupu yang dianggap sampah memiliki banyak kejutan dihidupnya. Tidak ada satupun orang yang tau tentang apa yang di sembunyikan oleh gadis itu selama belasan tahun. WARNING!!! • TERDAPAT ADEGAN KEKERASAN • TERDAPAT K...