20 - Bad or Nerd (?)

918 41 0
                                    

"Gue... Arlin," ucap Arlin ragu.

"Ooh nama lo Arlin?" Tanya Avin memastikan lagi diiringi kekehan ringan olehnya.

"Hm.." jawab Arlin hanya dengan deheman singkat.

Jujur, Arlin sangat sangat gugup kali ini, berhadapan dengan Avin secara langsung benar-benar membuat Arlin bergetar hebat. Dengan penampilan Bad nya, ia malu berhadapan dengan Avin, entah apa yang terjadi padanya.

"Lin! Coba liat sama gue?" Perintah Avin seraya memutar pelan kepala Arlin seraya memegang pipi gadis itu.

'Oh mama!!!! Jantung aku bener-bener oglek! Sentuhan sama Avin itu rasanya kaya gimanaa gituu!!!' Teriak Arlin dalam hati.

"Bola mata lo cantik, Lin, lo pernah gak ikut-ikut balapan gitu? Balapan motorr?" Tanya Avin ingin tahu.

'Shit! Jangan sampe Avin inget tentang balapan waktu itu! Tapi gue harus bagimane? Jujur aja atau... nggak-nggak belum saatnya Avin tau'

"Malapan motor? Aa.. eh enggak kok, gue gak suka yang begituan, hehe" jawabnya gugup, Arlin menggaruk tengkuknya pelan.

"Tapi kayaknya lo bad deh, jujur aee, gue juga sering balapan kok, hehe" paksa Avin pada Arlin.

"Ter. Se. Rah! Mau lo percaya atau engga bukan urusan gue! Gue mau tidur! Bye!" Ucap Arlin sedikit berteriak, ia berjalan dengan kasar dan menghentak-hentakkan kakinya kesal.

Setelah itu Arlin segera memasuki kamarnya meninggalkan Avin seorang diri, Avin yang ditinggalkan pun hanya diam memandang kepergian Arlin, ia merasa tidak asing dengan sikap Arlin seperti ini, hal itu sudah seperti kebiasaan ketika Arlin kesal, maka ia akan menghentak-hentakkan kakinya ke lantai.

"Menarik." gumam Avin sambil senyum-senyum sendiri, ia benar-benar sudah seperti orang gila sekarang.

* * *

Avin juga merebahkan tubuhnya di tempat tidur King size miliknya. Pikirannya hanya dipenuhi oleh Arlin saat ini. Wanita itu tentu saja menarik perhatian Avin, dengan bola mata berwarna violet gelap itu, serta tubuhnya yang termasuk tinggi untuk ukuran gadis seumuran dengannya, meskipun bagi Avin, Arlin itu bertubuh sangat mungil.

"Arlin...Arlin..." ucap Avin pada dirinya sendiri seraya mengetuk-ngetuk dagunya pelan. Ia memikirkan siapa Arlin sebenarnya, padahal ini kali pertama mereka bertemu, tapi wanita itu sudah berhasil menarik perhatian Avin.

"Berapa banyak sih gadis yang punya bola mata violet itu? Ada empat kali ya? Yang gue tau sihh, cewek yang pake masker waktu balapan, belum lagi adeknya Brayn, teruss si cupu menjijikkan itu, siapa sih namanya..ahh ya Arlin juga, nah ini Arlin juga, bola matanya juga sama, apa jangan jangan kembar ya? Yang cupu Arlin Saraswati yang bad ini Arlin sarasvati. Halu anjirr, gue rasa gak mungkin juga sihh ini nih orang yang sama!" Avin berbicara sendiri dan itu sangat panjang lebar.

Sedetik kemudian, ia memukul kepalanya sendiri dan bangkit dari tempat tidurnya. Ia beralih pada cermim full body yang ada di hadapannya saat ini.

"Jadi selama ini gue ngomong sendiri dan itu sangat panjang, cuma karena cewek yang baru gue kenal? Oh my god, lo benar-benar gila dan bodoh Avin! Sejak kapan lo pusing sendiri sama cewek?!" Avin kembali terdiam. Ia hanya melihat pantulan dirinya yang ada di cermin itu.

"Kadang gue ngerasa ada sesuatu yang hilang dari diri gue(?), ada suatu hal penting yang gue lupa, tapi apa ya? Aishh! Sudahlah Vin!! Forget it!!!" Teriaknya pada diri sendiri.

Black ReleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang