"Mau ngebunuh lo, boleh gak?" tanya Irene dengan senyum devil khas miliknya.
"Kalo lo bisa, bunuh aja," jawab Arlin dengan santainya. Irene sedikit tersentak dengan respons santai yang diberikan Arlin.
Biasanya, orang yang disiksa oleh Irene pasti akan merasa takut dan akan memohon ampun untuk segera melepaskannya. Tapi orang yang satu ini berbeda.
Irene berjalan mendekat ke arah Arlin, ia langsung menyayat tangan Arlin hingga membuat darah gadis itu bercucuran ke luar.
Irene terus saja menyayat tangan Arlin, tapi tidak ada respons kesakitan dari gadis itu.
"Lo--nggak ngerasa kesakitan?" tanya Irene, ia berusaha menyembunyikan wajah ragunya.
"Kesakitan kenapa?"
"Tangan lo--"
"Oh, lanjut aja!"
"Dasar sok kuat!!"
Kemudian Irene mengeluarkan gunting dari saku seragamnya. Ia langsung mencincang rambut Arlin, hingga membuat rambut gadis itu menjadi acak- acakan.
Setelah puas dengan karyanya, Irene segera beranjak meninggalkan tempat itu bersama dua temannya.
Arlin yang sudah tidak kuat dengan keadaan tangan yang digantung, ditambah lagi dengan kepalanya yang sangat pusing. Pandangannya mulai memburam dan sedetik kemudian Arlin kehilangan kesadarannya.
* * *
BRAK!!!
seorang laki-laki mendorong kasar pintu rooftop. Perasaannya sedari tadi tidak tenang dengan seorang gadis yang membuatnya khawatir.
Gadis itu digantung dengan posisi kedua tangan yang direntangkan dan kaki yang melayang sepuluh centi meter dari atas tanah.
"ARLIN!!!"
Brayn berlari kencang menuju Arlin, ia mengangkat kepala Arlin yang tertunduk dalam. Brayn memperhatikan wajah gadis itu, dengan wajah yang sangat pucat. Tidak ada sedikitpun bekas air mata yang mengalir di pipinya.
'Dia benar-benar kuat' Brayn tersenyum tipis.
Brayn segera melepaskan ikatan tangab Arlin, ia melihat banyak potongan rambut di atas lantai. Brayn langsung saja melepaskan wig yang menutupi rambut asli milik Arlin.
'Kalau dalam hal penyamaran, dia ahlinya.'
Brayn langsung membawa Arlin menuju mobilnya.* * *
"Woi geng! Brayn mana ya? Kok dari tadi nggak kelihatan?" tanya Theo pada Avin dan Kalvin.
Mereka saat ini sedang berada di kantin, tanpa Brayn, sambil menikmati semangkok bakso dari mbak Suthi.
"MBAK SUTEHHI, THEO MAU CILOK LIMA TUSUK YAA, ANTERIN MBAAK KE SINIII, MEJAA TIGAAA!!!!!" teriak Theo sangat keras membuat seluruh menjuru kantin terdiam.
"OKEEE MAS THEOO, BAKAL MBAK SUTEHHI ANTERIN KE MEJAA TIGA!!!!" balas mbak Suthi ikut berteriak.
"Theo bangsatttt!!! Telinga gue udah sekarat denger suara lo ya!!" kesal Kalvin dan langsung saja memukul keras kepala Theo.
"Ehh tapi iya juga Teh, kemana lagi tuh anak?" tanya Avin.
Begitulah Avin dan Theo, Avin yang begitu mudah memaafkan dan Theo yang begitu mudah melupakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Release
Mystery / ThrillerBagaimana mungkin seorang gadis cupu yang dianggap sampah memiliki banyak kejutan dihidupnya. Tidak ada satupun orang yang tau tentang apa yang di sembunyikan oleh gadis itu selama belasan tahun. WARNING!!! • TERDAPAT ADEGAN KEKERASAN • TERDAPAT K...