49 - Sakit

426 16 1
                                    

"Hallo ma?" Salam gadis itu ramah.

"ARLIN KAU TAK INGIN PULANG HAH?! SUDAH JAM 02.00 PAGI!!" Teriak wanita di seberang sana kesal.

"Iya, ma. Mama tak tahu kalau sekarang hujan?" Jawab Arlin berusaha untuk tenang.

"YA MAMA TAHU, MAMA TAK PERDULI, PULANG SEKARANG!!!" Teriak wanita paruh baya itu lagi. Hal ini benar- benar membuat Arlin frustasi

"Mama ingin aku hujan- hujanan pulang? Lalu sakit?"

"KAPAN SEJARAHNYA KAMU SAKIT?! PULANG ATAU MAMA SERET?!"

"Iya, aku pulang," Arlin hanya bisa pasrah ketika mamanya berteriak- teriak seperti orang gila, sangat memekakkan telinga.

Arlin segera melajukan mobilnya menuju kediaman keluarganya. Ia sangat frustasi dengan kejadian hari ini, mulai dari mulutnya yang salah bicara, sampai mamanya yang berteriak seperti orang kematian laki.

"Astaga kenapa gue malah mikir kalo papa mati?! Bodoh Arlin!!! Bodoh!!!"

Sedetik kemudian pikirannya kembali pada sosok lelaki yang sudah bertahun- tahun menemaninya itu. Ya dia Brayn Simpons. Lelaki dingin yang berhasil meluluhkan hatinya hanya karena kejadian sesaat. Ia benar-benar lemah dengan hal yang terkait tentang Brayn.

"Brayn apa kabar ya??" Gumamnya sendu.

Ting!

Ting!

Dentingan ponsel itu mengejutkan Arlin yang sedang mengemudi seraya memikirkan lelakinya. Sedetik kemudian, ia langsung mengecek pesan masuk itu.

From : Brayn alay

Kalo nyetir itu jan ngelamun, kalo calon bini gue mati, ngeduda seumur hidup dong gue.

Btw, kabar gue baik kok .

"Dihh giliran di chat, informal banget, kaya biawak. Ehh ini kenapa dia tau kalo gue lagi nyetir, trus ini kenapa juga dia tau kalo gue nanyain kabar dia, udah kaya cenayang aja," gumamnya kesal.

Ting!

From : Brayn alay

Jan ngumpat! Calon bini orang ga boleh ngomong kasar! Mana bilang gue kaya biawak lagi

"Ehh syaitun!! Ni orang kenapa bisa tau lagi?! Sok- sok calon bini segala. Ini aja gue bandingin sama Avin aja marah, mana kabur ke luar negri lagi!!"

Ting!

From : Brayn alay

Gue gak kabur, gue dirumah kok.

Membaca pesan dari Brayn, langsung saja gadis itu menelepon lelakinya. Karena dari informasi yang ia dapat, rumah milik Brayn telah dijual.

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif......."

"Kok malah ga aktif lagi sih?! Atau gue susul aja ya dia kerumahnya?"

Sedetik kemudian, gadis itu memutar mobilnya menuju arah rumah Brayn, ditengah perjalanan air turun satu persatu secara berususulan, namjn lama- kelamaan menjadi deras.

Black ReleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang