Masih dengan keadaan awal, putri dari keluarga Albert itu masih memandangi pemandangan yang ada didepannya, entah kenapa pemikirannya tergambar secara random, tiba-tiba saja ia merindukan Avin, namun beberapa detik kemudian, ia memikirkan Dorcas, dan beralih pada rencana pembunuhan Triad, namun beberapa detik kemudian pemikirannya beralih pada Richard.
Sebenarnya ia masih bingung perihal Richard yang membongkar identitasnya, apa hanya karena hal sepele, cowok itu menjadi dendam padanya?
"ARLIN!" Teriakan dari suara berat itu memenuhi indera pendengaran Arlin hingga membuat gadis yang tengah melamun itu terlonjak kaget.
Langsung saja ia mengalihkan perhatiannya ke arah laki-laki yang memanggilnya tadi dan menatap cowok itu tajam karena telah mengacaukan hari tenangnya.
"Bisakah kau memanggilku lebih keras tuan Simpons?" Desis Arlin tajam.
"Maafkan aku Arlin, lihat ini? Kau menyuruhku untuk mengaktifkan handphone, mereka malah meneleponku!" Kesal laki-laki itu dan dibalas kekehan oleh Arlin.
"Kau seperti orang bodoh saja, Brayn. Bawa handphone mu kesini, dan biar aku yang mengurus semuanya!"
Arlin beranjak menjangkau handphone milik Brayn, dan menekan tombol answer.
"Hallo?" Ucap Arlin mantap. Brayn yang ada di depannya menatap gadis itu dengan tatapan ragu.
* * *
"Woi Avinn lo beneran gak berniat ikutan nih? Mana tau bini lo lagi sama si Bren!" Teriak Theo diikuti anggukan semangat oleh Kalvin.
"Lo berdua duluan aja! Kalau ada Arlin bilangin ke gue," ucap Avin santai dan dibalas helaan napas kecewa oleh Kalvin dan Theo.
"Hallo?"
"Ehh anjir suara Brayn jadi cempreng!!" Teriak Theo terkejut mendengar suara seorang wanita dari seberang telepon.
"Gue adiknya Brayn, ngapain nelepon?" Tanya gadis itu dingin.
"Yana? Lahh bego banget, lo kan Arlin. Yana, Arlin cupu, Arlin Albert sama ae orangnya," kekeh Theo.
"To the point, please!" Ucap gadis itu menajam, ia muak di permainkan seperti ini.
"Ehh tunggu bentar Lin, lo berdua dimana sih?" Tanya Theo berusaha mendapatkan informasi dari lawan bicaranya saat ini.
"Ada siapa aja disana? Jangan bilang lo lagi sama temen-temen lo," ucap gadis itu masih dengan nada datar.
"Iya gue lagi sama temen-temen, padahal bentar ini gue ada niat bohong sama lo biar tau lo sama Brayn dimana, tapi yaudah lah, dari pada temen gue makin sengsara disini," ucap Theo panjang lebar, bahkan kedua temannya menatap cowok itu ragu, seakan bicara Apakah yang didepan mereka ini memang Theo Monello Barcillas si cowo bego yang ga bisa serius apa sosok lain?
"Apaan sih bodoh, jangan pernah coba bohongin gue," desis Arlin tajam.
"Jawab pertanyaan Theo, Arlin!" Tiba-tiba saja suara yang diseberang telepon ini berubah.
"Woi Vin! Main ambil handphone gue aja lo, gue tau lo kangen banget sama tuh bocah kerdil, tapi gak gitu juga kali Mitsuko!" Suara Theo terdengar pelan seakan-akan handphone itu jauh dari jangkauan pemiliknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Black Release
Misteri / ThrillerBagaimana mungkin seorang gadis cupu yang dianggap sampah memiliki banyak kejutan dihidupnya. Tidak ada satupun orang yang tau tentang apa yang di sembunyikan oleh gadis itu selama belasan tahun. WARNING!!! • TERDAPAT ADEGAN KEKERASAN • TERDAPAT K...