37 - Please

492 20 3
                                    

Theo tidur dengan posisi tubuh menelungkup di atas tempat tidur king size milik Avin. Setelah kejadian di taman tadi, mereka bertiga memutuskan untuk berkumpul di appartement Avin.

Theo menyelonjorkan tubuhnya pada tempat tidur Avin dan lelaki pemilik appartement iu sibuk memainkan handphonenya dengan membuka aplikasi instagram miliknya. Sedangkan Kalvin lebih memilih untuk memainkan laptop yang berlogo apel milik Avin seraya memutar lagu dangdut kesukaannya.

"Ehh wait. Buka instagram lo pada, itu siapa sih?" Tanya Avin tanpa mengalihkan perhatiannya dari benda kotak pipih itu.

"Ada apaan sih?" Tanya Kalvin langsung mengambil handphonenya dan membuka aplikasi instagram tersebut.

Theo yang penasaran juga ikut membuka instagram miliknya. Tak menunggu lama, Theo dan Kalvin saling memandang dengan smirk yang tampil di wajah mereka, dua lelaki itu mengerti maksud dari ucapan Avin tadi.

"Kayaknya itu lakinya Arlin deh, Vin. So sweet gitu. Lo baca aja comment tuh cowok. Sok-sok pake bahasa inggris juga, padahal cuma nyaljn caption-nya Arlin, abis itu ditambah too nya dikit. Sok banget!" Oceh Theo sengaja memanas-manasi Avin.

"Nah gue mikirnya juga begitu, lo liat aja manggilnya pake stoberis-stoberis segala. Baru juga ketemu di Jepang, main embat ae tu cowok!" Tambah Kalvin semakin memanas-manasi Avin.

Mereka sengaja membuat Avin menjadi panas seperti itu, tentu saja ingin melihat keseriusan Avin dengan gadis yang tenagah berada di Jepang itu. Namun tetap saja, Theo dan kalvin tak ingin membahas komentar Brayn yang menyebut Arlin 'cantik'. Mereka tak ingin Avin dan Brayn akan meributkan hal itu.

"Coba lo stalk account Arlan Stereo tu deh, Vin. Mana tau dapet inf--------"

"Account-nya privat."

"Widihh anjing, udah di stalk duluan nih, Kal, ahahaha gercep juga lo, Vin" ucap Theo tertawa terpingkal-pingkal.

"Yaa siapa yang gak bakal stalk tuh account sih? Bini gue yang nge post------"

"APAA?!! BINI? AHAHAHAHAH" tawa Kalvin meledak saat itu juga.

"Astaga-nagaa. Untung temen gue nih, mainnya keceplosan mulu, HAHAHAHA" sambar Theo ikut menertawakan sahabatnya itu.

"Kok lo berdua malah nertawain gue sih? Gue pihak yang tersakiti nih, bujuk gue kek, biar seneng!" Drama Avin membuat kedua temannya ini semakin terbahak.

"Gini deh. Inget, dulu lo benci tu cewek, sekarang, dia udah hilang, lo malah misuh-misuh gak jelas, nyesel kan lo?!" Ucap Kalvin bijak

"Heleeh paling besok Arlin juga pulang sama lakinya," ucap Theo memancing emosi Avin lagi.

Brakkk

Brakkk

Brakkk

"Handphone mahal gueee!!!!!!"

"Jiwa raga gueee!!!!!"

Avin membanting ketiga handphone yang berada di dekatnya tanpa peduli reaksi teman-temann, paling jika ketiga handphone itu rusak, mereka akan membeli yang baru.

"Vin, lo tau gak? Pulsa gue ada sekitar dua ribuan di dalamnya, dan lo udah hancurin hape gue, gimana pulsa gueeee," rintih Theo tak berdaya.

"Gue juga, Vin. Pulsa gue sekitar 960 rupiah lagi, dan sekarang liat, hape mahal gue udah tak berdaya. Gue harus ngaduin ke Arlin."

"Gue juga! Gue harus laporin ke Arlin, kalo doi lagi misuh-misuh,"

* * *

Black ReleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang