Bagaimana mungkin seorang gadis cupu yang dianggap sampah memiliki banyak kejutan dihidupnya.
Tidak ada satupun orang yang tau tentang apa yang di sembunyikan oleh gadis itu selama belasan tahun.
WARNING!!!
• TERDAPAT ADEGAN KEKERASAN
• TERDAPAT K...
ocha membayar semua belanjaan teman-temannya, setelah puas berbelanja, Arlin mengajak mereka ke Pat bing so korean dessert lantai tiga mall itu.
"Cha berapa semuanya?"
"Lima belas,"
"Lima belas apaan? Lima belas ribu?"
"Lima belas juta, bego!!"
"Weeh gue pikir lo cuma kena tiga atau lima jutaan ca,"
"Iya, lima jutaan kalo lo pada cuma beli barang-barang bekas,"
"Emang kita beli apa aja guys?"
"Barang branded."
Arlin dan Deira hanya membulatkan mulut mereka sebagai jawaban.
"Kaya juga lo Cha," ucap Deira dengan cengiran tak berdosa.
Arlin memesan makanan dalam jumlah banyak, setelah semua makanan datang, mereka mulai memakan makanan korea itu.
"Bentar ya, gue ke toilet dulu," Arlin bangkit dari duduknya, dan mencari toilet yang berada di lantai tiga.
"Dasar jalang! Sekarang lo lihat permainan gue!" Arlin tersenyum licik saat ia melihat pemandangan yang ada di depannya saat ini.
Arlin mengeluarkan handphone-nya dari saku dan ia segera menelephone Brayn, "Brayn, dimana kau?"
"Lantai dua arah jam tiga,"
"Oke, aku akan segera kesana,"
"Emang ada ap--"
Tutt!
Arlin berlari kencang menuju tempat Brayn dan teman-temannya berada. Dan ia tak memperdulikan rasa kebeletnya yang kini telah menguap entah kemana.
Setelah sampai disana, Arlin langsung saja menarik tangan Avin. Hal itu membuat Thao dan Kalvin yang sedang sibuk menghitung uang receh untuk membeli sneaker dengan harga jutaan itu menoleh kaget.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yana! Lo ngapain sih?!" tanya Avin pada Arlin.
"Udah, ikut aja, lelet banget sih lo, kayak puteri lilin!"