4. Pak Yoyo

3.7K 136 90
                                    

Clarissa's POV.

"Aku mau masuk ke dalam rumah. Kamu mau langsung pulang ke rumah atau main dulu?" Tanyaku pada Raihan.

"Langsung pulang aja lah. Nanti malam aku datang ke rumah kamu untuk ngerjain PR bersama,"

Aku mengangguk. "Baiklah. Aku permisi masuk ke dalam rumah dulu ya." Ucapku sambil tersenyum ke arahnya.

Raihan mengangguk dan tersenyum.

***
Jam menunjukkan pukul 19.00. Aku dan Raihan masih mengerjakan PR bersama. Rasa kantuk di mataku tak hadir sama sekali untuk mengerjakan pekerjaan rumah tersebut.

"Clarissa." Panggil Raihan.

"Iya."

"Yang nomor empat gimana caranya?" Tanya Raihan sambil mengetuk-ngetuk pensil dimeja.

Kita berdua sedang mengerjakan PR matematika. Mungkin sangat rumit untuk mengerjakannya, bagi yang tak memahami dan memelajarinya sama sekali.

Aku mendongak ke arah Raihan dan melihat catatan bukunya. "Ouh ini. Jadi caranya gini..." Jawabku, sambil memberi tahu caranya.

Raihan terus mengangguk. Ia terus menatap bukunya dengan serius pada saat Aku sedang menjelaskan caranya.

"Ouh gitu, Aku tahu sekarang. Makasih ya Clarissa." Ucapnya sambil tersenyum.

"Iya sama-sama." Aku membalas senyumannya.

"Kamu paling the best,"

Aku tersenyum malu-malu kearahnya.

Terdengar suara ketukan pintu dari luar rumah. Segera Aku beranjak dari tempat duduk dan menuju pintu depan rumah.

Aku membuka pintunya dan muncullah wajah manis. "Cheril, darimana aja kamu?"

"Ini abis ngerjain PR bareng Rainan," Sahut Cheril sambil menunjukkan buku yang ia bawa.

"Ouh, ya udah masuk." Ucapku lalu mempersilahkan masuk.

Cheril mengangguk.

Aku berjalan menuju tempat dimana tadi aku dan Raihan mengerjakan PR bersama. Lalu Aku duduk kembali dan mulai mengerjakan PR kembali.

"Siapa?" Tanya Raihan.

"Ouh tadi?"

"Iya."

"Cheril."

"Ouh."

"Akhirnya selesai juga. Masih jam 19.30, aku main di rumah kamu boleh ya." Ucap Raihan sambil merentangkan tangannya.

"Iya nggak apa-apa."

"Ayah Ibu kamu belum pulang?"

"Iya, mereka sibuk dagang. Nanti pulangnya kalau jam 21.30."

Raihan mengangguk.

Memang benar Ayah dan Ibuku sedang jualan. Ayahku mulai jualan dari jam sembilan pagi sampai jam setengah sepuluh malam. Sedangkan Ibuku membantu Ayahku jualan dari jam empat sore sampai waktunya pulang.

Suasana hening, aku dan Raihan saling diam. Aku sedari tadi terdiam sedangkan Raihan sibuk dengan ponselnya.

"Lagi ngapain sih?" Tanyaku.

"Ini nih group kelas ribut aja."

"Ada info apa aja?"

"Nggak ada kok. Emang kamu nggak buka grup?"

"Hehe nggak. Kan nggak ada kuota." Sahutku sambil memamerkan gigi putih.

"Pantesan aja."

Lalu Raihan melanjutkan ucapannya. "Ayo fotbar."

C&D [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang