Author POV.
Beberapa buku terjatuh tergeletak di lantai. Seseorang telah menabrak Clarissa dengan tidak sengaja. Clarissa yang melihat buku yang ia bawa terjatuh tersebut, ia menatap orang yang telah menabraknya.
Depan perpustakaanlah yang menjadi saksi kejadian tersebut.
Clarissa menatap orang tersebut dalam-dalam yang dilihat dirinya sekarang adalah sosok yang telah mengecewakannya kemarin.
"Nggak usah bantu, aku bisa beresin sendiri," ucap Clarissa, lalu berjongkok mengambil buku-buku yang terjatuh.
Adrian hanya terdiam tidak menjawab ucapan Clarissa. Pandangannya hanya lurus ke depan tanpa memperdulikan Clarissa yang sibuk memungut buku-buku itu. Dirinya tidak ada niatan untuk membantu Clarissa.
Setelah semua buku yang diambil Clarissa kini Clarissa bangun dan berdiri. Adrian tidak mengajakknya berbicara, sepatah kata pun tak ia keluarkan. Adrian langsung pergi menuju kelasnya. Clarissa yang melihat hal tersebut kian hanya bisa diam.
5 menit Clarissa melamun sambil berdiri. Sedari tadi dia masih diam di tempat. Datanglah sosok Raihan yang membuyarkan lamunannya.
"Clarissa lama banget, kamu abis ngapain?" tanya Raihan dengan muka bingung.
Clarissa tak menghiraukannya. Gadis itu bahkan tak mendengar ucapan Raihan. Hal itu membuat Raihan semakin penasaran. Raihan melambaikan tangannya di depan muka Clarissa sambil berkata "Heyy..."
Clarissa tersadar dari lamunannya. "Eh, ayo balik ke kelas."
Raihan mengerenyitkan dahinya. "Kamu nggak apa-apa?"
"Ha?? Mmm ... A-aku nggak apa-apa. Udah ayo balik ke kelas."
"Ok."
Kemudian Clarissa dan Raihan berjalan kembali menuju kelasnya.
○○○
Jam istirahat berlangsung. Clarissa sibuk dengan bekal yang ia bawa dari rumah. Setelah selesai memakan bekal yang iya bawa, Clarissa membereskan tempat makannya."Udah selesai makan?" tanya seseorang yang tiba-tiba datang ke kelas Clarissa.
Clarissa mendongakkan wajahnya dan terdapat sosok Diaz.
"Eh Kak Diaz, Mmm ... iya baru aja selesai."
Diaz tersenyum melihat tingkah Clarissa yang ditambah ada sesuatu aneh yang berada di sekitar mulut Clarissa.
Tanpa berkata apa-apa Diaz langsung mengusap area mulut Clarissa yang terdapat kecap. Clarissa terdiam menatap wajah Diaz seraya kaget melihat kelakuan Diaz.
Setelah mengelap kecap yang ada di wajah Clarissa, Diaz tersenyum. "Abis makan apa sih kok sampe blepotan gini?"
Clarissa menggigit bibir bawahnya. "Makan telur dadar. Eh maaf ya tangan Kakak jadi kotor gara-gara mengusap..." Clarissa belum selesai berbicara Diaz langsung memotong pembicaraannya.
Diaz menjulurkan jari telunjuknya ke arah mulut Clarissa bermaksud untuk Diam.
"Nggak usah mikirin itu, gue bawa tissue kok." Lalu Diaz memberikan lengkungan dibibirnya.
"Tapi mana Tissue nya? emang Kakak bawa tissue?" tanya Clarissa karena menurutnya aneh saja sosok cowok membawa tissue. Raihan saja tidak pernah membeli tissue paling juga meminta pada dirinya.
Diaz melihat sebuah tissue di kolong meja Clarissa. "Bawa, buktinya tuh di kolong meja ada tissue."
Diaz langsung mengambil satu tissue yang ada di kolong meja Clarissa. Gadis itu kaget karena Diaz telah mengambil tissue miliknya. Karena pikir Clarissa, Diaz beneran bawa eh ternyata nggak.
KAMU SEDANG MEMBACA
C&D [Selesai]
Teen Fiction[TAHAP REVISI] Clarissa Aura Putri/Clarissa Aurellia adalah sosok gadis yang berasal dari London. Semenjak ia pindah ke Indonesia hidupnya menjadi sederhana. Karena Ia tinggal bukan dengan orang tua kandungnya tapi orang tua angkatnya. Tapi suatu ha...