38. Dibalik semuanya

1.3K 41 0
                                    

Author POV.

Semenjak pertanyaan gagal kemarin, Diaz terus uring-uringan. Berfikir untuk mencari jalan keluar kembali. Bagaimana caranya agar pertanyaan itu tersampaikan dan langsung dijawab Clarissa.

Memang sulit untuk meyakinkan kalau Clarissa akan menjawab jujur. Kalau saja sosok gadis datar itu tidak datang pasti semua sudah beres. Kemungkinan juga dirinya kembali menjadi pengisi hati gadis cantik itu.

"Gue bosen, semenjak kejadian tiga hari itu membuat kepala gue pusing gara-gara Azarine. Ingin sekali hari itu aku mendapatkan jawaban dari Clarissa. Arghh.."

Frustasi memang, mengingat kejadian itu membuat dirinya semakin greget dan kesal dengan parasit itu.

"Gue butuh bantuan dari Farel dan Felix."

Kemudian ia mengambil ponsel yang diletakkan dilaci samping tempat tidurnya. Setelahnya ia membaringkan tubuhnya dikasur sambil mengotak ngatik ponselnya.

Diaz
Rel, gue butuh bantuan lo.


Farel
Sorry, gue lagi direstaurant sama Felix. Lumayan dapat makanan gratis.Hehe.

Setelah mendapatkan balasan dari cowok itu, ia hanya bisa bernafas gusar sambil melempar ponsel asal. Ternyata kedua temannya itu sedang sibuk hari ini. Mau bagaimana lagi, Diaz akan meminta bantuan lain kali saja. Kemudian ia memejamkan matanya dan tertidur.

○○○
Farel dan Felix tengah berada disebuah Restaurant. Mereka berdua nampak terlihat nyaman berada didalam Restaurant tersebut. Selain dekorasi yang indah dan menarik beserta hiburan panggung kecil. Tetapi rasa makanan dan minumannya juga tidak kalah menarik juga.

"Seriuskan, semua makanan yang gue makan lo yang bayar?" Tanya Farel memastikan dan langsung mengangguk kepala sebagai pertanda jawaban 'iya'.

"Lo emang paling baik. Ini baru namanya teman." Puji Farel sambil merangkul bahu Felix.

"Ouh iya tadi Diaz ngechat gue." Ujar Farel sambil mengingat-ngingat isi pesan.

"Ngechat apa?" Sahut Felix.

Farel mengambil benda pipih yang ia letakkan dimeja tersebut. Lalu menunjukkan isi pesannya pada Felix.

"Tumben tuh anak ngechat lo lagi."

"Iya dia akhir-akhir ini gitu Bro. Kalau ada butuhnya aja dekat-dekat gue. Kalau udah nggak butuh ya dibuang gitu aja." Jawab Farel dengan dramatis.

Felix menoyorkan kepala Farel. "Curhat."

Farel hanya menunjukkan sederat giginya yang tersusun rapih sambil cengengesan.
Tiba-tiba pandangannya beralih kearah sosok gadis yang terlihat sedang berbicara sendiri.

"Eh itu Genia bukan?"

Felix menoleh sambil mengucek matanya. Kali saja ia salah lihat. Karena Genia terlihat berbicara sendiri.

"Iya lo benar."

Ini tidak boleh terlewatkan kalimat apa yang sedang Genia lontarkan. Ekspresi wajah Genia terlihat senang dan sedikit mencurigakan. Dengan segera Farel bangkit dan berjalan kearah tempat duduk Genia. Ia berdiri dibelakang bangku yang Genia duduki. Farel bermaksud menguping.

Sedangkan Felix yang masih duduk ditempat hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya itu.

"Rencana gue berhasil, masalah Clarissa dengan Diaz putus udah terlaksana. Sekarang giliran rencana gue dan Felix menjadi dekat. Masalah Azarine gampang, gue suruh dia balikan sama Diaz aja biar nggak ada yang berani berebut Felix." Ucap Genia sambil menyunggingkan senyum.

C&D [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang