52. Diaz baru tahu

1.2K 44 3
                                    

Jangan lupa beri vote dan komentar ya:)

Author POV.

Didalam Kelas Clarissa tengah duduk dibangkunya sendiri sambil memikirkan kejadian Azarine, dimana saat hari itu gadis cantik tersebut tertabrak sampai meninggal dunia.

Merenung, melamun, memikirkan, terbayang-bayang itulah yang sedang dialami Clarissa saat ini.

"Kak Genia jahat!! Kemarin dia sengaja nabrak Kak Azarine sampai mati." Gumam Clarissa dengan bertopang dagu.

Diaz berada diambang pintu Kelas Clarissa. Saat Ia baru memasuki Kelas, Diaz sudah mendengar betul pembicaraan Clarissa pada dirinya sendiri.

"Dan kemarin-kemarinnya lagi.."

Alis Diaz semakin menaut penasaran.

"Kak Genia pernah membully aku digudang. Aku masih ingat saat itu Kak Genia menamparku dengan keras bahkan menarik paksa aku sampai kepalaku terbentur bersisakan darah, hiks..hiks.. Saat itu aku terpaksa berbohong pada Diaz karena sebuah ancaman Kak Genia yang membuatku takut. Untung Fernan datang dan.."

Diaz sudah tidak kuat lagi menahan semuanya. Jadi sewaktu itu kekasihnya pernah mengalami kekerasan.

Pintu Kelas Clarissa sengaja Diaz pukul dengan keras, hingga membuat Clarissa dan murid sekitar luar Kelas berjingkrak kaget.

Brakk..

"Kenapa kamu nggak ngomong jujur? Kalau dari awal-awal kamu bilang, pasti nggak akan kayak gini jadinya." Sambil melangkah kaki mendekat.

'Oh tidak, Diaz mendengarnya.' Batin Clarissa.

"Maaf." Wajah Clarissa menunduk. "Saat itu aku nggak tahu harus berbuat apa." Lanjutnya.

"Genia mengancam kamu apa!" Kedua tangan Diaz sudah mengepal.

"Kak Genia mengancam aku bakal dapat penyiksaan lebih dari itu." Clarissa diam sejenak dan menghembuskan nafasnya. Mungkin ini sudah waktunya dirinya memberitahukan semuanya. Diaz sudah mengetahui semuanya saat dirinya berbicara.

"Diaz sebenarnya Kak Genia yang membuat aku terpaksa memutuskan kamu." Lagi-lagi wajahnya menunduk.

Ternyata rasa kecurigaan dengan putusnya hubungan dirinya saat itu benar. Benar-benar gadis licik itu sudah berbuat seenak dirinya saja.

"Tapi kenapa Clarissa.. kenapa kamu menurutinya!" Benar-benar frustasi sekarang Diaz mendengar sebuah pernyataan yang sudah Clarissa tutup-tutupi.

Sebulir air mata berhasil turun mendarat dipipinya. "Kak Genia menyuruh aku buat putus sama kamu supaya dia bisa dengan Felix dan Kak Azarine meminta dirinya untuk kembali dengan kamu. Mereka berdua memiliki rasa cinta yang sama pada satu orang."

Diaz segera memeluk Clarissa dengan erat. Rasanya begitu berat, saat dimana dirinya melepaskan gadis cantik itu.

"Tapi kenapa kamu mau menurutinya. Kamu nggak sayang sama aku? Asal kamu tahu, kalau disini aku lah yang sangat-sangat sayang sama kamu."

Clarissa membalas pelukan Diaz. "Maaf, karena aku pikir itu yang terbaik."

"Terbaik bagaimana? Kebaikan itu pantas didapatkan oleh kamu Clarissa bukan gadis licik itu." Ujar Diaz sambil memegang wajah Clarissa.

"Untung sekarang gadis licik itu sudah mendapatkan hukuman di Penjara."

"Maafkan aku.."

Diaz tersenyum tipis, tangannya lihai membelai rambut lurus Clarissa. "Jadi waktu kamu sedang disiksa oleh Genia yang nyelamatin kamu Fernan?"

C&D [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang