5. Adrian

2.8K 124 75
                                    

•Kalau ada typo kasih tahu ya:)
•Baca Amor en Odio
•Baca Cinta Membuatku Bingung.

Clarissa POV.

"Clarissa."

Aku sedang berjalan menuju perpustakaan untuk mengambil buku paket. Namun seseorang memanggilku. Lantas langkah kakiku berhenti, kemudian Aku membalikkan badan.

"Kak Adrian?"

Kak Adrian berlari kearahku. "Clarissa, gimana jawabannya?"

Aku mengangkat satu alisku. "Ja-jawaban?"

"Masa kamu lupa sih? Itu lho gimana, Kamu udah terima belum?" tanyanya dengan tampang serius.

"Nggak tahu Kak, Clarissa masih bingung."

Kak Adrian memegang kedua tanganku. Laki-laki itu menatapku dengan wajah serius. "Bingung kenapa sih? Kamu itu pintar, baik, sopan dan cantik pula. Apalagi yang membuat kamu bingung?" ucap Kak Adrian dengan nada bicara lembut.

"Makasih Kak. Tapi maksud Clarissa bukan itu."

Melirik kanan kiri untuk mencari alasan itu yang kulakukan. Sudah sering kali Aku beralasan agar bisa mencari waktu lagi untuk menjawab pertanyaannya.

"Terus apa?"

"Kakak tahu? Aku sering jadi bahan gosip dan Kakak sudah tahu kalau Aku orang.."

Kak Adrian menutup mulutku dengan jari telunjuknya. "Hust.."

"Ya kalau begitu, orang-orang yang udah menggosipi Kamu bakal takut setela Kamu jadi pacarku. Kamu ingatkan? Aku sebagai wakil ketua osis di sekolah ini," lanjutnya lagi.

"Iya Aku tahu. Tapi orang-orang yang suka sama Kakak jadi makin benci sama Aku dan Aku nggak mau itu."

"Plis ... Clarissa Kamu jawab iya. Aku akan bilang kepada mereka untuk tidak membenci dan menggosipi Kamu lagi."

"Beri Aku waktu untuk berfikir Kak," Aku membalikkan tubuhku dan mulai berjalan satu langkah, namun langkahku terhenti saat Kak Adrian memegang salah satu tanganku. Wajahku berputar menatap kearahnya.

"Mau sampai kapan Kamu bilang 'beri aku waktu'?" ucapnya dengan mata sendu.

"Tapi Kakak yakin nggak apa-apa mau menerima Aku yang kayak gini?"

"Clarissa ... Dengar Aku. Aku udah menerima Kamu setulus hatiku. Plis Kamu mau ya jadi pacar Aku,"

Aku terdiam sejenak sambil menutup kedua mata. Berharap Aku mendapatkan jawaban yang terbaik. Setelah mendapatkan jawabannya, kuhembuskan nafas dari rongga hidungku.

"Baik Kak. Aku mau jadi pacar Kakak," setelah aku mengucapkan kalimat itu Aku langsung pergi dan berjalan menuju perpustakaan.

Yang kulihat Kak Adrian kini sangat terlihat senang, dia tersenyum mengembang. Setelah sekian lama, ia bertanya padaku mengharapkan jawaban 'iya' atas keinginannya untuk menjadikan aku pacarnya.

"Nanti habis pulang sekolah kumpulan Osis. Nanti pulangnya bakal sore. Aku antar pulang ya." ucap Kak Adrian yang sedari tadi masih berdiri di sana.

Aku membalikkan badanku dan tersenyum kearahnya untuk meng-iyakan.

***
Bel pulang berbunyi. Seluruh siswa siswi SMA Kebangsaan berhamburan keluar kelas. Inilah yang kuharapkan, selesai belajar kita pulang. Namun sebelum pulang, Aku harus kumpulan osis terlebih dahulu.

"Clarissa ayo kita ke ruang Osis," ujar Raihan sambil memegang salah satu tanganku.

"Iya." jawabku sambil tersenyum.

C&D [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang