Clarissa POV.
~Di kamar..
Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, akhirnya aku sudah selesai menceritakan semuanya dengan detail pada Raihan. Raihan adalah pendengar yang baik, adia tidak hanya mendengarkan ucapanku tapi dia merespon dan memberi saran padaku.
Raihan menghembuskan nafasnya perlahan-lahan. "Dasar cowok pemilih!! Tenang Clarissa, ini bukan urusan kamu saja. Tapi aku juga akan ikut terlibat dalam masalahmu ini. Aku tidak tega lihat kamu udah dikecawain sama cowok kayak dia,"
Aku menghapus air mataku. "Raihan sudahlah lupakan saja. Biarlah yang lalu biarlah berlalu tidak usah di ungkit lagi. Nanti rasa kecewa itu akan semakin lama membekas." ucapku sambil berusaha tersenyum kecil kearahnya.
Raihan memegang kedua bahuku,ia menatapku dengan tatapan prihatin.
"Tidak, Clarissa. Aku akan coba bicara baik-baik dulu padanya. Menurutku alasan dia minta putus sudah sangat bikin sakit hati kamu,"Aku menunduk kebawah dan terdiam entah aku harus bagaimana lagi.
"Ya sudah kamu tidur, istirahat dulu. Tenangkan pikiranmu, nanti malam aku kesini lagi kerumah kamu," ucap Raihan sambil tersenyum kearahku.
Aku mengangkat wajahku dan menatap Raihan. Sebuah senyuman terbaikku, ku lemparkan pada Raihan. "Iya."
Raihan membelai rambutku. "Aku pulang dulu ya ke rumah. Nanti malam aku bawain kamu makanan. Ok My princess Clarissa silahkan istirahat dan tidur,"
Aku terkekeh disaat seperti ini Raihan masih bisa menghiburku. Dia memang yang terbaik bagiku.
"Alayy ih." ucapku sambil menepuk lengan Raihan dengan pelan.
"Nah gitu dong bahagia. Jangan lupa senyum sama ketawanya."
"Iya iya bawel amat dah. Sana pergi!"
"Ngusir nih?"
Aku menyembunyikan senyumanku. "Nggak tahu tuh."
Raihan mencubit kedua pipiku dan beranjak pergi dari dalam kamar. Aku mengerucutkan bibirku, kesal dengan perlakuan Raihan.
***
~Dikantin..Jam istirahat isi kantin kian sudah mulai memenuh. Segerombolan siswa siswi datang untuk makan. Tapi, tidak dengan diriku yang hanya membeli isi pulpen.
"Clarissa, lo ke kantin cuma beli isi pulpen doang?" tanya Vania sambil menunjuk isi pulpen yang aku pegang.
Aku memandang isi pulpen yang aku pegang.
"Iya, emang kenapa?""Ck, sekalian jajan kek di sini tuh."
"Nggak, mending uangnya aku tabung."
"Gue tanya. Udah sebanyak apa ya uang yang kamu tabung itu?"
"Kepo." ucapku sambil pergi meninggalkan Vania.
"ih ...Clarissa gue pengen tahu!" teriak Vania dengan manja sambil menghentakkan kedua kakinya.
Vania berlari kearah aku berjalan. "Eh anterin gue ke warung seblaknya Bi Yeyen!" Seru Vania.
"Nggak mau, banyak orang di sana." Tolakku sambil terus berjalan.
Vania meraih tanganku. "Ya emang di Bumi ini banyak orang gimana sih kamu tuh?"
"Vania kalau kamu mau beli seblak sama ..."
"Sama siapa? Nggak ada siapa-siapa di sini. Hanya ada aku dan kamu." Sahut Vania.
"Kok kaya ada manis-manisnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
C&D [Selesai]
Teen Fiction[TAHAP REVISI] Clarissa Aura Putri/Clarissa Aurellia adalah sosok gadis yang berasal dari London. Semenjak ia pindah ke Indonesia hidupnya menjadi sederhana. Karena Ia tinggal bukan dengan orang tua kandungnya tapi orang tua angkatnya. Tapi suatu ha...