11. Datang Terlambat

1.9K 79 15
                                    

HAPPY READING...😘

Clarissa POV.

Gemercik air dari luar terdengar dari dalam kamarku. Ricikan air yang turun rupanya di luar sedang hujan. Kubuka gorden kamarku ternyata benar hanya saja cuma gerimis.

Kulihat sebuah jam yang terletak di dinding kamarku, jam menunjukkan pukul empat. "Ini udah jam empat, sepertinya nanti pagi cuaca nggak mendukung. Apa aku lanjut tidur lagi atau siap-siap aja?" Gumamku.

Aku berpikir beberapa kali untuk mengambil keputusan dan akhirnya aku dapat jawabannya. "Siap-siap aja dulu, kali aja cuma gerimis sebentar."

Lalu aku melangkahkan kaki menuju kamar mandi untuk mandi dan bersiap-siap. Hari ini hari minggu, aku berencana lari pagi dengan Raihan namun saat tadi malam sebelum tidur, Diaz chat aku dan dia bilang 'Besok pagi gue ke rumah lo, kita jogging bareng '.

Tak perlu waktu lama untuk mandi aku langsung bersiap-siap dengan memakai baju khusus untuk jogging. Tak perlu tampil mewah Celana training yang aku pakai hanyalah sisa waktu aku SMP dan baju aku hanya memakai kaus biasa. Untuk jaket aku tidak menggunakan karena aku tidak punya.

Suara ketukan pintu dari luar terdengar di telingaku. Aku berjalan menuju pintu depan rumah dan kulihat sosok laki-laki dengan tampilan yang membuatku tak berkedip. Sebuah penampilan yang sangat keren, cool dan seperti yang kalian bayangkan.

"Selamat Pagi Clarissa," sapanya sambil tersenyum lebar kepadaku.

Aku mengedipkan mata dan langsung menjawab sapaannya. "Selamat Pagi juga, Kak" sahutku dengan senyuman.

"Kak, kok datangnya awal banget ini masih jam lima pagi" sambungku.

Kak Diaz semakin tersenyum lebar hal itu membuatku semakin bingung. "Sudah pasti benar dugaan gue, lo udah siapkan jam segini juga," jawab Kak Diaz sambil melirih kearah tampilanku.

Aku melihat tampilanku sendiri dan benar saja semuanya sudah siap.

"Lo nggak pakai jaket? Ini masih pagi lho nanti dingin." tanyanya dengan penuh arti.

Aku melirik ke kanan dan ke kiri. "Mmm ... anu Kak, aku nggak punya jaket." saat aku mengatakan 'tidak punya jaket' aku mengecilkan suaranya namun terdengar oleh Kak Diaz.

"Ya sudah pakai sweater aku aja" ujarnya sambil melepas sweater miliknya dari tubuhnya.

Aku berusaha menolak namun Kak Diaz tidak mendengarnya ia langsung memakaikannya pada tubuh ku.

Setelah selesai memakaikan sweater miliknya padaku dia berkata. "Nah siip cocok dengan tampilan baju dan celana, udah ayok kita jogging," kemudian Kak Diaz memegang satu lenganku.

"Eh Kak, makasih ya. Tapi apa kakak nggak kedinginan?" tanyaku khawatir sambil merasa tidak enak.

Kak Diaz tersenyum. "Nggak apa-apa, udah ayok."

Aku menahan langkah kaki ku. "Bentar kak Raihan belum datang." cegahku sambil menengok kearah rumah Raihan.

Kak Diaz mengerutkan keningnya.

"Nah itu dia. Raihan tumben lama banget,"

Raihan yang awalnya datang tersenyum kearahku namun setelah dirinya nampak sosok Diaz senyumnya memudar.

"Clarissa kita jogging bertiga nih?" tanya Kak Diaz sambil melirik kearah Raihan.

Aku menggelengkan kepala. "Nggak kok nanti pas sampai taman ada Vania dan Tanisha " jawabku sambil tersenyum.

Setelah berjalan sekitar satu jam akhirnya sampai disebuah taman yang ramai pengunjung yang diantarnya orang yang sedang berolahraga seperti jogging dan senam. Tampaknya cuaca sudah mulai bersahabat denganku awalnya masih mendung tapi tidak gerimis dan sekarang berubah dengan tampilnya cahaya yang muncul dari arah timur.

C&D [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang