Baca:Cinta Membuatku Bingung, silahkan beri votment. Terima kasih:)
Author POV.
Sudah cukup Genia bersabar namun matanya memanas melihat kedekatan Azarine dengan Felix. Ia geram, Genia ingin secepatnya merebut Felix dari Azarine sebelum mereka berdua benar-benar sudah pacaran.
Kali ini adalah kesempatan emas miliknya. Disana tidak ada Azarine dan Claresta. Dimana dirinya bisa bebas dekat dengan Felix.
"Hai Felix. Lo haus?" Tawar Genia sembari menyodorkan botol minum.
Felix mendongak lalu menerimanya. Genia tahu saja kalau dirinya tengah haus sibuk memainkan game diponselnya.
Hello!! Ngegame aja sampai haus. Ini benar-benar aneh. Mungkin saja rasa cemas bahkan takut kekalahan membuat dirinya haus.
"Thanks."
Genia mencari topik pembicaraan. "Lagi ngegame ya?"
"Iya."
"Wah boleh juga tuh kelihatannya seru. Ajarin gue main boleh?" Ini adalah kesempatan Genia dalam kesempitan.
Felix mem-paused gamenya. Kemudian mendongak menatap wajah Genia yang tengah duduk dimejanya.
"Ini game cowok."
"Nggak apa-apa. Gue pengen bisa aja." Sembari turun dari meja dan duduk disebelah Felix.
"Serius?"
Genia hanya mengangguk dan merebut ponsel yang digenggam Felix. Nampaknya Genia terlihat kebingungan. Entah tombol mana yang harus ia tekan.
"Ini cara mainnya gimana? Lho kok malah muncul gini sih. Ini mana start-nya?" Ujar Genia kebingungan. Felix hanya bisa terkekeh.
"Jangan ketawa. Ini cara mainnya gimana Lix? Serius ih!!"
Kemudian Felix menunjukkan tombol yang harus ia tekan. Hingga permainan sudah dimulai. Dimana permainan tersebut harus benar-benar bisa menjatuhkan lawan agar si pemain menang.
"Ini harus apa? Ditembak atau dibom atau lari aja."
Felix menggelengkan kepala, lalu meletakkan kedua tangannya ditangan Genia yang tengah asik memegang ponsel. Tujuan Felix adalah mengajarkan cara bermain game yang baik. Tapi kelihatannya Genia nampak salting.
Ini adalah yang ditunggu-tunggu dari Genia. Ia sudah bisa menebaknya. Jika ia tidak bisa bermain game, pasti Felix akan mengajarkannya.
"Felix, lo dipanggil sama Bu Seryl."
Suara Diaz membuyarkan tatapn Felix dan Genia yang saling bertemu. Felix gelagapan sedangkan Genia ia menyelipkan poni rambutnya kebelakang telinga.
"I-iya." Sembari bangkit dari duduknya.
"Lo ngapain dekatin Genia?" Bisik Diaz.
"Nggak kok, gue cuma ngajarin dia main game. Oh ya gue dipanggil sama Bu Seryl kan? Nanti kalau gue kelamaan nanti Ibu cantik itu galaknya keluar." Pamit Felix membayangkan kegalakan Bu Seryl jika kekesalannya sudah memuncak.
"Ini Hp Felix. Gue cabut." Pamit Genia sebelum ia pergi Hp milik Felix ia letakkan dimeja.
"Lix lo dalam jebakan dua cinta kedua cewek." Gumam Diaz dan duduk dibangkunya. "Gue harap, lo jangan sampai salah pilih cewek." Lanjutnya lagi.
***
Bel pulang sekolah akhirnya berdering begitu nyaring. Setelah telinga para murid SMA Kebangsaan mendengar bel berbunyi, hatinya bersorak gembira."Nah itu dia Pacar lo." Ucap Fernan sembari menunjuk kearah Diaz dan kembali menarik tangan Clarissa.
Diaz menautkan alisnya. "Clarissa ayo pulang."

KAMU SEDANG MEMBACA
C&D [Selesai]
Teen Fiction[TAHAP REVISI] Clarissa Aura Putri/Clarissa Aurellia adalah sosok gadis yang berasal dari London. Semenjak ia pindah ke Indonesia hidupnya menjadi sederhana. Karena Ia tinggal bukan dengan orang tua kandungnya tapi orang tua angkatnya. Tapi suatu ha...