C&D [Selesai]

44. Perpustakaan

Baca: Cinta Membuatku Bingung karya Rizka Amalia👌

Author POV.

Seperti biasanya kalau Claresta bermain ke rumah Azarine selalu makan melulu pikirannya.

"Serius? Apa mereka udah balikan?" Ucap Claresta sampai tersedak saat Azarine selesai menjelaskan.

"Sepertinya."

"Air Rin, air!!" Pinta Claresta dengan berbicara dengan susahnya.

"Air apaan? Air keran atau got?"

Sungguh menjengkelkan bagi Claresta yang tersiksa seperti ini. Suasana sedang genting dan Azarine mengajaknya bercanda. Ini bukan waktu yang tepat untuk bermain-main.

Setelah mendapatkan pelototan tajam dari Claresta, Azarine segera pergi kedapur untuk mengambil air minum.

"Manja banget!" Keluh Azarine yang tengah menuang air putih.

Azarine datang kembali sambil membawa gelas berisi air. Claresta langsung menyrawutnya tanpa mengatakan apapun. Ingin rasanya Azatine beristighfar melihat sikap temannya yang satu itu.

"Haaa.." lega setelah nyawanya terselamatkan.

"Terus gimana dong?"

"Lo kan masih ada satu cadangan yaitu Felix. Lo buruan dapatin hatinya udah deh selesai endingnya bahagia bukan?" Ucap Claresta dengan entengnya.

Memang niatnya seperti itu. Tapi pasti tidak semudah itu untuk mendapatkannya dengan secepatnya. Kalau saja ada ramuan untuk orang gampang jatuh cinta pasti ia akan melakukannya pada Felix.

"Nggak gampang."

"Ck, beberapa hari lagi liburan akhir semester usai. Nah lo manfaatin waktu ini buat selalu ngajak Felix keluar."

"Caranya gimana? Terus kalau dia nggak mau gimana?"

Benar-benar Azarine tidak menggunakan otaknya sendiri. Terpaksa Claresta membantunya dengan rencananya. Sungguh menyebalkan temannya itu. Ingin memiliki tapi tidak ingin berusaha mencari rencana sendiri. Betapa lucunya Azarine.

Lalu Claresta membisikkan sesuatu ditelinga Azarine. Ya Claresta sedang menyusun rencana. Sebenarnya Claresta tidak ingin terlibat dalam hal ini sampai memberinya sebuah rencana. Namun apa daya, Azarine sudah memberikannya makanan yang enak-enak.

***
Keesokan harinya Azarine berada didepan gerbang rumah Felix. Seorang satpam di rumahnya segera melapor pada Felix sebelum mengizinkannya masuk.

Felix datang dengan pakaian yang lumayan rapih sambil menautkan alisnya. Bingung rasanya Azarine tiba-tiba datang ke rumahnya tanpa memberitahu padanya.

"Ada apa?" Tanya Felix tanpa basa basi

"Antar gue ke perpustakaan."

"Kenapa harus gue? Kenapa nggak sama teman lo aja?" Balas Felix terheran-heran.

Benar apa kata Felix, sikap Azarine sedikit aneh dan mencurigakan. Namun Felix membuang pikiran itu jauh-jauh.

"Teman gue pada sibuk semua. Dan gue pengen cari sensasi berbeda. Baru pertama kali gue ngajak ke perpustakaan dengan cowok."

Tunggu sebentar. Dia bilang apa? Baru pertama kali? Ini aneh. Ia pernah membaca sebuah caption yang bertuliskan "Seseorang yang datang untuk mengajaknya kesuatu tempat yang baginya istimewa dan ia mengatakan 'Kamu yang pertama kali.' Berarti itu menunjukkan bahwa kamu dianggap spesial olehnya."

Tidak mungkin. Bagaimana bisa Azarine menganggap dirinya istimewa. Pasti ada yang tidak beres disini.

"Ayo cepetan nanti keburu hujan." Ujar Azarine sambil menggoyangkan lengan Felix.