Jangan lupa beri vote dan komentar❤
Author POV.
Setelah pulang dari Bandara, semua orang kembali ke Rumahnya masing-masing.
Tersisa isakan tangis seorang Raihan. Cowok itu memang benar belum siap melepaskan temannya itu. Bahkan sekarang moodnya sedang tidak bagus. Pikiran kosong, untuk mengatakan satu kata saja Ia tidak menggubrisnya.
"Kamu duduk aja dulu disini. Ibu nyalain Tv ya." Ibu Raihan menyalakan Tv. "Sebentar, Ibu mau ambil makanan yang udah disiapkan dari pagi."
Tv yang dinyalakan kini berbanding terbalik dengan orang yang biasanya menonton Tv. Seolah-olah Tv tersebut yang menonton Raihan dan Raihan hanya menatap kosong Tv tersebut. Bahkan suara Tv yang keluar dari sana tak terdengar sama sekali oleh Raihan. Apakah dia tuli sekarang? Tentu tidak. Pikiran yang sedang tidak karuan membuatnya seperti ini.
"Berita hot hari ini adalah jatuhnya pesawat Indonesia di lautan."
Pendengaran kembali normal, Raihan mendengar jelas berita yang disampaikan Reporter tersebut. Terkejut bukan main saat topik pembicaraan yang dibahas adalah Pesawat.
Apa Pesawat yang jatuh adalah Pesawat yang dinaiki Clarissa?
Apa gadis itu baik-baik saja atau ikut tergelincir didalam lautan yang dalam?
Apa Clarissa masih hidup?
Tidak, hal itu tidak mungkin terjadi."Pesawat tersebut bertujuan mendarat di London. Namun naas, saat ditengah perjalanan Pesawat tersebut terjatuh akibat salah satu mesin yang mendadak rusak. Alih-alih mengatakan bahwa banyak korban yang tewas akibat kecelakaan Pesawat tersebut. Kini korban masih dalam pencarian." Ucap Reporter berita tersebut.
Detak jantung tak karuan. Tubuhnya bergetar hebat, air mata yang tadi sudah berhasil berhenti kini lolos kembali.
"Ibu.." teriak Raihan.
Ibunya yang sedang didapur menyiapkan makanan kaget mendengar putranya berteriak histeris seperti itu.
"Iya Rai, ada apa?" Tanya Ibunya dengan cemas.
"Ibu sepertinya pesawat yang dinaiki Clarissa mengalami kecelakaan." Sambil menunjuk keacara berita yang tengah Ia tonton.
"Apa!!" Wajar saja Ibu Raihan mendadak syok. Hatinya melemah begitupun janting yang berdetak tidak seirama.
Raihan memeluk Ibunya dan menangis dinaungan Ibunya. "Ibu pesawat itu mengarah ke London. Ta-tapi saat ditengah perjalanan pesawat itu jatuh didasar laut. Apa Clarissa baik-baik saja? Apa dia akan selamat? Ibu aku nggak mau Clarissa pergi secepat ini."
Ibunya menyeka air matanya yang hampir lolos. Ia harus bersikap kuat dan tegar agar Raihan mempercayainya. "Kamu harus yakin kalau Clarissa baik-baik saja."
Reporter berita itu kembali berbicara. "Disini saya sudah ada dua orang tua asal London yang kehilangan anaknya. Kedua putrinya dinyatakan sudah ditemukan, namun nyawa tak bisa diselamatkan." Reporter itu menghadap kearah sepasang kekasih bule. "Bagaimana perasaan anda soal kedua putri anda yang mengalami kecelakaan tersebut?"
Ketika kamera menyorot jelas wajah kedua orang tua sang korban, Raihan bertanya pada Ibunya. "Ibu apa mereka berdua orang tua kandung Clarissa?"
Ibu Raihan awalnya tidak percaya, namun setelah Reporter mengatakan kedua putrinya yang hilang membuatnya yakin kalau itu Clarissa.
"Sepertinya." Ucap Ibu Raihan sedikit memelan.
Sesak mendengar pernyataan tersebut. Baru saja beberapa jam penerbangan Clarissa dati pesawat, Raihan sudah terbebani dengan berita yang buruk seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
C&D [Selesai]
Teen Fiction[TAHAP REVISI] Clarissa Aura Putri/Clarissa Aurellia adalah sosok gadis yang berasal dari London. Semenjak ia pindah ke Indonesia hidupnya menjadi sederhana. Karena Ia tinggal bukan dengan orang tua kandungnya tapi orang tua angkatnya. Tapi suatu ha...