53. Terungkapnya Clarissa

1.6K 50 2
                                    

Ini part gabungan ya:)

Jangan lupa beri vote dan komentar😊

Author POV.

Sebenarnya Felix ragu untuk mengajak Felycia balikan. Tapi mau bagaimana lagi, selama Ia pacaran orang yang bisa membuatnya paling senang adalah Felycia.

Felix berjalan mendekati Felycia yang sedang duduk ditaman belakang sekolah. Gadis tersebut sedang asik memainkan ponselnya. Untung saja Farel mau disuruh Felix untuk menyuruh Felycia ketaman belakang sekolah selepas pulang sekolah.

"Hai apa kabar." Dengan memancarkan senyum yang tulus.

Ponsel yang digenggam Felycia diletakkan disamping bangkunya. "Baik." Jawabnya sambil memalingkan wajahnya.

Setelah mendengar kabar Felycia, Felix langsung duduk disamping gadis itu. "Cuaca hari ini indah ya."

"Nggak usah basa-basi langsung point the point aja, gue mau balik!!" Pandangannya beralih kewajah Felix yang menatap lurus kedepan.

Namun tiba-tiba pandangannya menatap kearah Felycia yang menatapnya kesal. "Lo tadi bilang apa? Balik? Maksudnya balikan, iya?"

Aura kesal yang dialami Felycia mendadak memudar. Hatinya bergetar hebat ditambah jantungnya yang mulai melompat-lompat.

"Apaan sih nggak nyambung." Felycia berusaha menutupi semburan merah muda dipipinya.

"Nyambung kok. Tujuan gue kesini ngajak lo balikan. Felycia lo mau kan balikan sama gue." Tangannya beralih memegang tangan Felycia.

Hening, belum ada jawaban dari Felycia. Gadis itu nampam bingung harus menjawab apa. Hatinya berkata iya tapi tidak dengan pikirannya yang mengatakan tidak. Karena dirinya merasa sudah bersalah memutuskan Felix yang tidak bersalah itu.

"Sorry, gue nggak pantas buat lo. Gue udah terlalu jahat dan tega sama lo."

Air mata berupaya Felycia bendung dipelupuk mata. Dirinya tidak boleh menangis dihadapan Felix.

Felix mengubah pandangan Felycia menjadi menghadap pada dirinya.

"Felycia gue maklumin itu, tapi kalau boleh jujur apa yang buat lo mendadak mutusin gue tanpa sebab seperti itu."

Inilah perkataan yang selalu Felycia hindari. Sebenarnya dirinya tidak ingin menuruti perkataan Farel. Karena fellingnya pasti akan seperti ini.

"Kenapa diam? Lo nggak usah takut akan terjadi apa-apa. Ada gue disini, lo maukan jujur?"

Felycia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nafasnya. Rasanya berat jika Ia memberitahukan yang sebenarnya. "Lix gue minta putus sama lo gegara gadis kriminal itu. Dia maksa-maksa gue buat secepatnya putus, sampai dia menjambak gue ditaman ini, untung saja Clarissa ada disana lalu nolongin gue."

"Tunggu, gadis kriminal yang lo maksud siapa?" Tanya Felix dengan alis yang mengerut.

"Genia."

Tak disangka kasusnya sama dengan soal percintaan Diaz dan Clarissa yang mendadak memutuskan kekasihnya. Dibalik semuanya adalah Genia, gadis itu benar-benar tega melakukan hal sekejam itu.

"Terus ceritanya gimana bisa ada Clarissa disana?"

"Clarissa sama kayak gue disuruh gadis kriminal itu ditaman belakang sekolah untuk menyiksa kita berdua. Disitulah gue pergi dan lari secepatnya, gue menangis Diaz sendiri melihatnya tapi dia tidak tahu apa yang terjadi dengan gue. Saat itu gue berpapasan dengan dia, lalu Diaz menanyakan dimana Clarissa gue jawab ada ditaman."

C&D [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang