26. Penasaran

1.4K 59 22
                                    

Hari ini update 2 part ya..😍


Happy Reading Reader's🤗😗

Author POV.

Farel terjatuh dari tangga. Felix dan Diaz menertawai Farel.

"Kena azab lo!!" Ledek Felix sambil meletakkan kedua tangannya dipinggang.

Namun tidak secepat itu Bung Farel menyerah!! Ia bangkit dan mulai berlari lagi.

Felix dan Diaz sepakat kembali untuk mengejar tuyul aib itu. Pada saat sedang mengejar Farel seorang guru meminta Diaz berhenti karena akan mengajaknya mengobrol sebentar.

"Diaz." Panggil Pak Fajar.

Diaz menyahut dan memberhentikan aksi kejar-kejarannya. "Iya Pak." Kemudian Diaz menoleh kearah Felix. "Lo tunggu sebentar Lix, nanti kita lanjut kejar tuh tuyul jelek."

Felix hanya mengangguk dan meperhatikan Diaz sedang mengobrol dengan Pak Fajar.

Setelah Farel merasakan tidak ada suara langkah kaki yang mengejarnya akhirnya ia membalikkan badannya dan benar saja Diaz dan Felix berhenti mengejarnya. Karena Pak Fajar mengajaknya bicara.

"Bagus deh..gue jadi bisa istirahat sejenak kalau kayak gini." Gumam Farel sambil duduk didepan Kelas orang sambil mengibaskan tangannya pada mukanya yang kecapean dan dipenuhi keringat.

"Nanti pulang sekolah, kamu dan tim kamu latihan untuk terakhir kalinya. Karena besok kita sudah mengikuti lomba. Usahakan kamu datang dari sekolah pagi-pagi. Karena kita akan berangkat sangat pagi dikarenakan perjalanannya sangat jauh. Kamu bisakan? Sangat kebetulan sekali besok mata pelajaran ujian terakhir adalah Olahraga dan bapak bakal kasih kamu bonus nilai karena sudah mau mewakili sekolah ini untuk lomba basket." Jelas Pak Fajar dengan panjang lebar.

Diaz mengangguk santai."Baik pak, nanti aku usahain datang pagi. Kalau begitu sebelumnya makasih sudah memilih saya untuk mewakili lomba tersebut. Dan nanti pulang sekolah saya dan tim bakal latihan penuh ekstra. Permisi pak." Sahut Diaz dan berjalan pergi meninggalkan Pak Fajar.

"Ayo Lix antar gue." Ajak Diaz.

"Kemana?" Tanya Felix.

"Udah ikut aja."

Farel berdiri dari duduknya setelah mengetahui Diaz selesai berbicara dan bersiap-siap melangkahkan kaki secepatnya. Namun sebelumnya Farel memberi tatapan ledekannya. Tapi setelah melewati dirinya, Diaz dan Felix hanya berlalu begitu saja tidak memperdulikan Farel.

"Bang lo nggak hajar gue?" Ucap Farel sambil mengedipkan matanya beberapa kali. Aneh melihat sikap kedua temannya. Padahal ia barusan memeletkan lidahnya kearah mereka.

Diaz tak bergeming ia masih terus melangkahkan kaki menuju tujuannya. Namun Felix menoleh dan memberi tatapan tajamnya.
"Mau gue bogem?" Tawar Felix yang sudah siap dengan tangannya.

Farel tertegun menatap wajah Felix yang begitu mengerikan.
"Ampun Bang. Btw lo pada mau kemana?" Tanya Farel sambil mengikuti Diaz dan Felix berjalan.

"Hmm." Hanya deheman dari mulut Felix yang menjadi jawabannya.

"Kayaknya jurus lagu Mba Nisa Sabyan manjur banget sampai kalian Hmm..hmm gitu." Canda Farel dan tidak ada respon dari temannya.

Akhirnya sampai didepan Kelas Clarissa. Diaz langsung masuk kedalam kelas. Kebetulan sekarang jam istirahat jadi isi kelas terlihat sepi dan aman untuk Diaz berbicara.

"Hai Clarissa." Sapa Diaz pada Clarissa yang sedang membaca buku.

Clarissa mendongak dan mendapati sosok yang sudah membuatnya bahagia. Senyuman dari bibir Clarissa yang sebagai jawabannya.

C&D [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang