Silahkan beri vote dan komentar:)
Author POV.
Sesampainya di Rumah, Diaz disambut oleh Mamahnya dengan senang hati. Yang dilihat Rosalina adalah wajah murung yang menunduk.
Rosalina penasaran dengan putranya itu, lalu tangannya mendongakkan kepala Diaz. Wajahnya basah dipenuhi air mata. Isakan tangis pun tidak ada, putranya berusaha menutupi sesak dihatinya.
"Kamu kenapa?"
Diaz langsung memeluk Rosalina dengan erat. Tangispun sudah menjadi-jadi, Diaz menangis sesenggukan dipelukan Ibunya.
"Hey jangan nangis, kamu kenapa? Cerita sama Mamah."
Diaz melepaskan pelukannya. "Mah Cla-Clarissa, di-dia pindah.."
"Kemana sayang." Sambil mengusap puncak kepala Diaz.
"London, benar kata Mamah. Ta-tapi Mah Clarissa tewas saat ditengah perjalanan. Pesawat yang dinaiki Clarissa tergelincir kedalam lautan."
Rosalina tahu betul apa yang sedang dialami anaknya itu. Matanya berkaca-kaca, kalau seperti itu Clarissa sudah tidak ada lagi didunia ini.
Tenggorokannya kering, suhu badannya naik. "Mah Diaz punya salah sama Clarissa. Diaz benar-benar jahat Mah."
Tangannya beralih kedahi Diaz. Betapa terkejutnya saat mengetahui putranya itu sedang demam tinggi.
"Kamu demam sayang. Lebih baik kamu istirahat di Kamar, Ibu mau telfon Dokter."
Yang bisa dilakukan Diaz hanya menuruti permintaan Mamahnya. Memang benar dirinya sudah mengalami demam tinggi.
*
Dokter telah usai memeriksa Diaz. Beliau memberikan resep obat yang harus dibeli agar demamnya sembuh.Setelah Dokter pamit pulang, Rosalina memasuki Kamar Diaz dan duduk disamping tempat tidur anaknya sambil mengusap rambutnya.
"Untuk sementara kamu istirahat yang cukup. Besok kamu nggak usah dipaksain berangkat Sekolah."
Mata wanita paruh baya itu sendu. Pasalnya tidak tega melihat Diaz sakit. Apalagi Diaz itu adalah anak semata wayangnya.
"Mah.." panggilnya dengan wajahnya memucat.
"Iya sayang."
"Clarissa akan memaafkan Diaz tidak? Diaz terlambat Mah, Diaz menyesal sudah menyakitinya. Jika saja waktu bisa diulang, Diaz tidak akan membiarkan Clarissa pergi dari sini. Diaz egois Mah, Diaz benar-benar jahat Mah telah menjatuhkan Clarissa ketanah."
Rasa bersalah itu semakin memupuk didalam dirinya. Hatinya hancur, kepalanya pening, semua karena kesalahan dirinya sendiri.
"Kamu tinggal perbanyak doa. Mamah yakin Clarissa bakal memaafkan kamu. Clarissa itu gadis baik dan sopan. Sudah jangan banyak kepikiran, istirahat saja dulu. Mamah mau pergi ke Apotek." Rosalina bangkit dan berjalan menuju pintu.
Sebelum Ibunya keluar dari Kamarnya, Diaz kembali memanggil Mamahnya.
"Mah.."
Rosalina menoleh sambil mengusap air mata yang ada dipelupuknya.
"Diaz ingin menjumpai Clarissa ditempat Clarissa beristirahat."
Tak disangka putranya itu mengatakan hal seperti itu. "Kamu nggak boleh ngomong seperti itu."
Diaz hanya diam sambil meratapi kesalahannya.
Pintu dibuka oleh Rosalina, wanita paruh baya itu sudah keluar dari dalam Kamar. Rosalina menangis melihat penderitaan anaknya yang harus berpisah dengan gadis cantik itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
C&D [Selesai]
Fiksi Remaja[TAHAP REVISI] Clarissa Aura Putri/Clarissa Aurellia adalah sosok gadis yang berasal dari London. Semenjak ia pindah ke Indonesia hidupnya menjadi sederhana. Karena Ia tinggal bukan dengan orang tua kandungnya tapi orang tua angkatnya. Tapi suatu ha...