Author POV.
Pagi hari ini cowok berparas tampan sedang duduk di samping kolam renang sambil meminum teh hangat.
"Kamu nggak berenang hari ini?" tanya Rosalina lalu duduk di samping putranya.
"Mamah besok ulang tahun, Mamah minta apa nanti Diaz beliin." Ujar Diaz yang disambut senyuman yang lebar dibibir Ibunya.
"Masak iya kamu nanya Mamah minta kado apa berarti nggak surprise dong nantinya."
Diaz memanggut manggut apa yang dikatakan Mamahnya benar dan seakan sebuah lampu tiba-tiba menyala di atas kepalanya. Diaz bergegas pergi begitu saja sampai membuat Ibunya bingung dengan tingkah anaknya.
Tak perlu waktu lama untuk bersiap-siap, cowok itu langsung mengambil kunci mobilnya dan mengendarai mobilnya.
Setelah cukup banyak waktu perjalanan yang ditempuh Diaz menuju rumah Clarissa, telah tiba ia di rumah Clarissa. Siang bolong seperti ini waktu yang pas buat mengajak Clarissa shopping pikirnya.
Sebelum mengetuk pintu rumah Clarissa, Diaz menyugarkan rambutnya ke belakang menggunakan jari tangan kanannya.
Tok ... tok ... tok...
Cheril gadis mungil itu membukakan pintu rumahnya dan menatap wajah Diaz dengan terpesona karena ketampanan yang dimiliki laki-laki di hadapannya tersebut.
"Kak Diaz ganteng banget. Pasti mau ngajak Cheril kencan kan?" ujar Cheril sambil menatap wajah Diaz tiada henti.
"Makasih atas pujiannya. Oh iya mana Kakak kamu?" bukannya menjawab pertanyaan dari Cheril tapi yang dikatakan Diaz hanyalah tentang Clarissa.
Diaz melihat sekeliling isi dalam rumah dari tempatnya berdiri.
Cheril tersadarkan diri dari lamunannya, "Oh
... Kakak lagi nemenin Ayah jualan, ditemani sama Kak Raihan juga. Katanya lumayan sekarang hari minggu pasti banyak yang minta order gitu deh." jelas Cheril."Raihan?" tanya Diaz langsung diangguki oleh Cheril. "Kakak minta kamu antarin Kakak ke tempat Kakakmu berada, bisa?" lanjut Diaz.
"Jauh, Kak. Kalau aku antarin dari rumah ke tempat jualan," ucap Cheril sambil mengibaskan tangannya pada wajahnya seakan ia merasa mager untuk keluar rumah.
Diaz memutarkan bola matanya malas. "Anterin naik mobil Kakak."
Cherilenggeleng cepat, "Nggak, Cheril nggak bisa nyetir mobil dan masih kecil lagian belum cukup umur."
Diaz menggusar wajahnya kesal. "Maksud Kakak, kamu duduk aja di mobil terus tunjukin arah jalannya. Cepet naik!"
Langsung saja Diaz memasuki mobilnya, begitupun Cheril yang baru mengangguk mengerti ia pun ikut masuk ke dalam mobil.
Mobil yang dikendarai Diaz sudah berjalan cukup jauh dari rumah Clarissa. Cuaca yang cukup terik tak menjadi masalah bagi Diaz.
"Abis ini ke arah mana?"
"Sana." funjuk Cheril langsung diangguki Diaz.
Setibanya di tempat yang dituju, Diaz segera keluar dari mobilnya tanpa memperdulikan Cheril yang sibuk melepaskan sabuk pengamannya.
"Clarissa ayo ikut aku," ujar Diaz yang langsung memegang tangan Clarissa mengisyaratkan untuk mengikutinya.
Clarissa menampakkan muka bingung, tanpa diketahui dan tak mengerti apa tujuan Diaz yang tiba-tiba mengajaknya pergi.
"Diaz, ada apa kamu datang kemari? Terus sama siapa ke sini?" tanya Clarissa.
Cheril keluar dari dalam mobil Diaz dan menampakkan deretan gigi putihnya mampak berkilau saat cahaya matahari menyorot ke arah giginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
C&D [Selesai]
Fiksi Remaja[TAHAP REVISI] Clarissa Aura Putri/Clarissa Aurellia adalah sosok gadis yang berasal dari London. Semenjak ia pindah ke Indonesia hidupnya menjadi sederhana. Karena Ia tinggal bukan dengan orang tua kandungnya tapi orang tua angkatnya. Tapi suatu ha...