60. Perlombaan

1.7K 49 4
                                    

Sebenarnya aku nggak mau update hari ini. Cuma ada satu orang yang chat aku lewat WhatsApp minta Update secepatnya.

Sedih nggak ada yang komentar di Pos pesan aku kemarin:'(

Author POV.

Semakin hari semakin kacau. Ditambah demam masih belum kunjung turun. Besok Ia harus vit karena perlombaan basket di Sekolahannya.

Kepala pening, pikiran kacau, semua yang ada pada dirinya mendadak berantakan. Mulut yang keluh didominasikan sebuah rasa pahit itu tetap ada diposisinya.

Lagi-lagi Ia menyesali atad kepergian orang yang tulus mencintainya.

"Clarissa.." gumamnya pelan.

Hingga Ia teringat akan sesuatu. "Besok Clarissa Ulang Tahun!" Ucapnya dengan kaget.

Pria itu langsung bangkit dati kasurnya dan keluar dari dalam Kamar.

"Mah, Diaz pergi dulu."

Ibunya menatap wajah sang putranya yang memucat namun terlihat fresh. Sepertinya anaknya itu tengah senang.

"Kemana? Kamu masih demam. Udah diam aja di Rumah." Seru Ibunya.

"Nggak Mah, Diaz keluar Rumah untuk sesuatu yang penting. Diaz baru ingat kalau besok Clarissa ulang tahun."

Diaz langsung pergi begitu saja. Dengan senyuman yang terpancar diwajahnya.

"Eh tapi Clarissa itu kan.."

Terlambat sudah, putranya sudah keluar dari dalam Rumah.

'Diaz apa kamu lupa kalau Clarissa sudah tiada?' Batinnya sambil bersedih melihat kondisi putranya tadi.

***
Didalam sebuah pusat perbelanjaan Diaz kebingungan mencari kado yang pas untuk wanita cantik itu.

"Gue beli apa ya?"

"Apa gue beliin boneka atau cokelat atau baju? Mmm..bagaimana kalau aku beliin dia gaun atau sepatu atau cincin?"

Itulah yang membuat Diaz kebingungan memilih kado yang bagus dan terbaik.

Hingga Diaz menyetujui salah satu opininya.

Lagi-lagi ada yang membuat Diaz kebingungan. Ya, cowok itu kebingungan memilih warna. Saat itu Ia belum sempat menanyakan warna kesukaannya.

"Clarissa kamu kemana aja?" Teriak seseorang.

Diaz yang mendengar hal itu mengernyit dan menoleh kesumber suara. Hatinya terketuk dan nampak kaget melihat seseorang memanggil nama gadis itu.

"Clarissa." Segera Diaz melangkah kan kaki mendekat pada seorang Ibu yang meneriaki namanya itu.

"Bu mana Clarissa?" Tanyanya sambil kelabakan.

"Ada apa Kak?" Sahut seorang anak kecil yang berada disamping Diaz.

"Itu dia." Tunjuk seorang Ibu dari anak kecil yang berada disamping Diaz.

Diaz menoleh kearah anak kecil itu. Tak bisa berkutik lagi. Diaz bungkam, matanya berkedip beberapa kali sambil menatap tidak percaya pada seorang gadis yang dimaksud ternyata anak kecil.

Benar-benar memalukan.

"Ouh maaf aku salah orang." Tak menunggu waktu lama, Diaz segera pergi karena telah memalukan dirinya. Ia sudah salah paham.

***
Pintu depan terbuka dan menampakkan sosok wajah yang dipenuhi senyuman.

"Ibu aku pulang. Aku udah pilih kado yang pas buat Clarissa." Ucap Diaz sambil menunjukkan tas yang Ia jinjing berisi kado.

C&D [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang