23. Penghalang

1.4K 62 15
                                    

Happy Reading..🤗❤

Author POV.

Keesokan paginya, Diaz cowok tampan yang hari ini memakai baju seragam sekolah yang dibalut Sweater berwana hitam sangat cocok ditubuhnya,kini sudah berada didepan rumah Clarissa.Sambil menunggu Clarissa keluar dari rumah,Diaz bersiap-siap mengambil benda pipih yang ada disaku celananya dan membuka aplikasi kamera.

Tak perlu menunggu lama,gadis berparas cantik penyebab dari asal ia dilahirkan yaitu London.Kali ini Clarissa menuruti permintaan Diaz,itupun karena Diaz memaksa.Jika tidak maka siap-siap dirinya akan mendapat balasan dari Diaz.Geraian rambut itulah yang menambah pesona gadis London itu dengan menggunakan baju seragam sekolah.

Clarissa keluar rumah tersenyum manis sambil menenteng tas gendongnya.Pagi hari ini Diaz dibuat semakin senang,girang,bahagia karena Sang Pujaan Hatinya akhirnya menuruti permintaannya setelah pertaruhan kemarin.

"Cantik.." gumam Diaz yang terdengar ditelinga Clarissa.Gadis itu menjadi salting.

"Silahkan naik tuan putri." Ujar Diaz sambil mempersilahkan Clarissa segera naik dimotornya.Clarissa mengangguk mengerti dan segera naik.Kemudia Diaz menjalankan motornya dan mulai berangkat menuju sekolah.

Ditengah-tengah perjalanan, Clarissa mengajak ngobrol.

"Tumben bawa motor." Sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Iya Sayang,biar keromantisan kita semakin terlihat didepan mata orang." Sahut Diaz sambil menampakkan mata genitnya.

"Tapi kalau banyak yang iri lihat aku dekat sama kamu gimana?Kamu anak ketua basket dan merupakan most wanted juga disekolah SMA Kebangsaan." Ucap Clarissa.

Diaz menghela nafas perlahan."Kalau mereka ngiri maka aku nganan.Biar apa? Biar nggak tabrakan." Gurau Diaz membuat Clarissa sedikit jengkel.Entah kenapa semakin hari sikap Clarissa berubah sedikit demi sedikit setelah jadian dengan Diaz.Sifat dulunya yang malu-malu, cerewet, suka ngambek dan sikap yang lebih dominan dengan cewek manja.

Clarissa mencubit pinggang Diaz dengan cubitan biasa.Namun Diaz,entah pura-pura sakit atau apa dia meringis.Padahal bagi Clarissa cubitan itu hanya cubitan kecil bahkan tak terasa.

"Aww sakit.." Ringis Diaz lalu tertawa.

"Nggak juga."

Mendadak motor yang dikendarai Diaz berhenti ditengah jalan.Clarissa kebingungan kenapa mendadak berhenti.Tanpa berfikir panjang,Clarissa langsung bertanya pada kekasihnya.

"Kok berhenti?"

Diaz terkekeh,apa yang terjadi hari ini mendadak Clarissa jadi cengo gitu.

"Kamu nggak lihat diatas?" Diaz menunjuk keatas pada suatu lampu merah. "Sekarang lampu merah sayang,kok kamu jadi gemesin gini ya." Sambung Diaz.

Clarissa mendongak keatas dan benar saja lampu merah.'Kok aku jadi cengo gini ya.' Batin Clarissa.

Sosok cowok tampan berparas London sedang menghirup udara segar sambil menyalakan lagu Alan Walker dimusik yang tersedia dimobilnya.Cowok yang dimaksud adalah Fernando Fereez.Fernan membuka atap mobilnya yang bisa dibuka tutup itu kemudian mengenakan kaca mata hitam.Nampak jelas cowok itu menjadi semakin keren.Kebayang dong pastinya gantengnya seperti apa.

Sambil menunggu lampu merah bergilir hijau,Fernan mengikuti irama lagu yang ia mainkan sambil menghentakkan pelan kakinya dan mengetuk-ngetuk jarinya pada setir.

"I'm Faded..I'm Faded..So lost, I'm Faded.." Suara nyanyian yang ada dimobil Fernan terdengar ditelinga Clarissa padahal suasana cukup ramai dengan kendaraan yang berlalu lalang.Clarissa menoleh pada bunyi suara nyanyian itu dan nampak wajah cowok tampan yang mengenakan kaca mata hitam dan jaket hitam dengan mengenakan seragam sekolah yang sama seperti dirinya.

C&D [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang