51. Dendam

1.1K 40 3
                                    

Saya ucapkan selamat menunaikan ibadah puasa😊

Author POV.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Lain hal nya dengan anggota Osis. Mereka berkumpul untuk rapat Osis dan akan pulang sekolah sedikit terlambat.

Rapat kali ini tidak terlalu lama. Sang ketua Osis hanya menyampaikan point the point saja.

Azarine, gadis itu tengah menunggu Adrian diluar ruangan Osis. Banyak hal yang ingin ia jelaskan. Belun saja ia ingin mengucapkan semuanya, tetapi aura-aura memanas dan emosi sudah muncul terdahulu.

Saat seluruh anggota Osis lain keluar dari ruangan tersebut, pandangan Azarine langsung fokus kearah Adrian. Berarti rapat kali ini sudah dibubarkan.

"Tumben sekali rapat diadain secepat ini. Ah sudahlah bodo amat gue." Gumam Azarine.

Azarine menarik tangan Adrian secara paksa dan membawanya kearah taman belakang sekolah.

"Apaan lo asal tarik-tarik tangan gue!!"

Tak ada jawaban dari Azarine. Yang didapatkan Adrian hanya tatapan tajam dari Azarine. Nampak jelas sekali Ia seperti sedang marah kepadanya.

Felix yang melihat hal itu ada perasaan aneh. Mengapa Azarine menarik lengan Adrian secara paksa. Tatapannya juga sangat terlihat emosi. Dengan hati yang penasaran dan rasa kekepoan, Felix mengikuti langkah mereka dari belakang.

Sesampainya ditaman belakang Sekolah, Azarine menghempaskan tangan Adrian secara kasar.

"Ngapain sih lo bawa gue disini?"

"Gue minta lo buat jujur dan jelasin semuanya pada Felix soal gue dan lo sama sekali nggak ada hubungan apa-apa. Lo tuh sadar nggak sih!! Gue nggak cinta dan nggak sayang sama lo!! Jadi gue minta lo jangan kepedean buat nganggepin itu semuanya."

"Terus kenapa? Biarin aja semua orang tahu kalau kita berdua ini ada hubungan. Padahal sebenarnya kita sama sekali tidak ada hubungan apa-apa."

"Lo tuh ya bisa nggak sih nurut permintaan gue!!"

Adrian menghirup udara segar sejenak lalu memegang kedua pundak Azarine, namun oleh Azarine tangannya langsung menepisnya. "Gue sadar Rin, benar apa kata bokap gue. Bokap gue melarang jadian sama Keisha. Malah dia nyuruh gue jadian sama lo. Jadi misalkan kita berdua pacaran, jelas-jelas kita berdua ini sudah mendapat restu."

Azarine mundur satu langkah. "Lo gila!! Lo dengar nggak sih kalau gue ini nggak suka sama lo!!"

Adrian melangkah satu langkah kedepan. "Apa yang lo nggak suka? Gue kaya dan lagi pula mulai sekarang gue udah cinta sama lo. Perasaan gue kali ini sudah tidak dibohongi lagi. Semenjak gue putus dari Keisha, gue sadar Rin gue sadar!! Keisha suka sama Fernan, terus waktu dia nembak gue buat apa?"

Azarine sudah geram sekali. Kedua tangannya berhasil mengepal hingga salah satu tangannya terangkat dan melayang diudara setelahnya mendarat dipipi kiri Adrian.

Plakkk..

Seperti badai yang datang tiba-tiba membuat dirinya kesakitan. Namun bagi Adrian tamparan tersebut tidak seberapa.

Felix yang melihat dari balik tembokpun merasa kaget atas tindakan Azarine. Apalagi mendengar penjelasan semuanya. Felix baru tahu sekarang bahwa Azarine dan Adrian tidak berpacaran. Hanya saja saat itu Adrian sengaja memanasinya agar dia menjauhi Azarine.

"Bangsat lo!!" Dengan langkah kaki lebar dan tangan yang sudah siap ingin menghajarnya, Felix tak segan-segan jika keadaan Adrian itu nanti akan bernasib seperti apa.

C&D [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang