Baca cerita CINTA MEMBUATKU BINGUNG!!
Author POV.
Rasanya Fernan kalau tidak memberi pelajaran pada Adrian, hatinya akan terus bergemuruh kesal. Kesal karena dirinya yang selalu dianggap salah. Adrian menyalahkannya tanpa mengetahui yang sebenarnya. Jika ia menyalahkan Fernan seharusnya ia ketahui dulu bukti yang sebenarnya. Tapi Adrian main hakim sendiri.
Kalau saja Keisha tidak terus menerus dekat-dekat padanya. Pasti ia tidak akan mendapatkan luka lebam seperti ini. Biarpun wajahnya dipenuhi lebam namun wajah tampannya masih terlihat kok.
Bahkan sesaat ia keluar dati mobil banyak siswi-siswi yang mempertanyakan luka diwajah Fernan. Tampang Fernan begitu serius. Langkah kaki juga ia begitu cepat seperti ingin menerkam mangsanya.
Ya, mangsanya kali ini adalah Adrian. Wakil ketos macam apa Adrian seperti itu. Pakai acara bawa-bawa pasukan berandal saat kejadian kemarin.
"Itu Fernan kenapa ya? Rambutnya juga berantakan, wajahnya juga lebam seperti itu. Dan kenapa dia terlihat marah sekali." Ucap Vania yang baru memasuki gerbang sekolah.
Akhirnya ia menemukan Adrian yang sedang berdiri ditengah lapangan tengah mengobrol dengan Faizan. Sebelum ia memulai aksinya, Fernan melempar tasnya secara asal. Tidak peduli dengan tasnya jika ada yang mengambil atau bahkan merampoknya.
Langsung saja Fernan memukul pipi sebelah kiri Adrian. Lantas seluruh murid menghentikan aktivitasnya dan menjerit histeris.
Raut muka Adrian terlihat menyeringai. Ia kesal cowok itu berani memukul dirinya. Ia mencengkram kerah baju Fernan. "Apa-apaan maksud lo!!"
Fernan tersenyum miring dan segera menepis tangan Adrian yang mencengkram kerah bajunya. "Lo kemarin apa-apaan main hakim sendiri. Lo nggak lihat siapa yang salah!! Dan gue nggak terima atas kejadian kemarin!!"
"Udah jelas lo yang salah masih nggak.." pukulan berhasil mendarat dirahang Adrian.
Cowok itu tampak kesal. Ditambah seluruh murid SMA Kebangsaan menatap kearah dirinya dan Fernan yang tengah berkelahi.
"Omegadage!! Gue harus kasih tahu Clarissa." Teriak Vania lalu segera berlari menuju kelasnya.
Vania berhasil mencapai kelasnya. Nafasnya terengah-engah membuat Clarissa bingung. Vania mendekat kearah bangku Clarissa.
Sebelum Vania berbicara ia mengatur pernafasannya. "Cla-Clarissa.. lo ce-cepet ke.."
Vania berbicara tidak jelas. Clarissa tidak mengerti apa yang dibicarakan Vania. "Kemana?"
"Fe-Fernan Clar, dia berantem sama Kak Adrian dilapangan."
Kedua bola mata Clarissa membulat sempurna. Pikirannya campur aduk, dua cowok itu tidak henti-hentinya berkelahi. Segera Clarissa berlari dan menerobos kerumunan siswa siswi yang sedang menonton aksi mereka.
Sebelumnya ia melihat tas Fernan tergeletas dilapangan, Clarissa segera mengambilnya.
"Lo nggak berhak mukul gue. Kalau salah ya salah aja nggak usah balas perbuatan gue. Disini lo yang jelas salah!!" Adrian terus meracau seperti itu, membuat Fernan tidak segan-segan memukul pria itu lagi.
"Coba lo minta penjelasan dari Keisha!! Paksa dia buat berkata jujur." Ujar Fernan dengan rahang yang mulai mengeras.
Clarissa kembali menerobos kerumunan dan segera melerai pertengkaran kedua cowok itu.
"Udah nggak penting!! Dasar cowok perebut. Mau jadi apa lo besar nanti!!" Balas Adrian sembari memegang sudut bibirnya yang terluka. Kemudian Adrian kembali memukul Fernan sampai terjatuh kebawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
C&D [Selesai]
Teen Fiction[TAHAP REVISI] Clarissa Aura Putri/Clarissa Aurellia adalah sosok gadis yang berasal dari London. Semenjak ia pindah ke Indonesia hidupnya menjadi sederhana. Karena Ia tinggal bukan dengan orang tua kandungnya tapi orang tua angkatnya. Tapi suatu ha...