Baca:Cinta Membuatku Bingung:)
Author POV.
Keesokan paginya Azarine sudah tidak sabar menunggu kedatangan gadis yang telah merebut Felix darinya.
Tak habis pikir kalau Felix dengan mudahnya menembak Genia dihadapannya. Padahal kalau dipikir-pikir Azarine lah yang selama ini sangat dekat dengan Felix. Ia sudah berhasil melunakkan sikap Felix yang awalnya risih dan tidak nyaman akan dirinya. Namun akhirnya ia berhasil sampai membuat cowok itu terasa bahagia. Sepertinya Felycia sudah terhapus dimemorynya.
Memang tidak seperti biasa kalau Azarine datang ke Sekolah sepagi ini. Karena ia sudah tidak sabar meluapkan semua emosinya pada gadis tersebut.
"Kak Azarine kenapa?"
Lantas Azarine tersentak kaget melihat kehadiran Clarissa dengan Diaz setelah memasuki gerbang.
"Kepo!" Sahut Azarine lalu melangkah pergi menuju kelas. Kalau seperti ini, terpaksa ia harus melabrak Genia didalam Kelas. Gagal sudah niatannya membuat gadis itu malu dihadapan seluruh murid SMA Kebangsaan.
Jam sudah menunjukkan pukul 06.45 namun gadis yang ia tunggu-tunggu belum kunjung sampai didalam Kelas juga.
Panjang umur, setelah pikirannya sudah tidak sabar ingin memarahi Genia gadis itu tepat sekali masuk kedalam Kelas.
"Heh PHO!!" Bentak Azarine melipat kedua tangannya didepan dada.
Murid kelasnya yang awalnya sedang bercanda ria bahkan sepagi ini sudah bergosip ria, pandangannya teralih kearah Azarine dan Genia. Dimana mata Azarine nampak api memburu dan wajah Genia nampak santai dan tersenyum kemenangan.
"Apa lo!!"
Azarine mendekatkan dirinya dihadapan Genia lalu menampar pipi sebelah kanan.
Plakk..
Bertepatan dengan kedatangan Felix dan Farel. Mereka berdua masuk kedalam kelas sudah disambut dengan tamparan Azarine pada Genia.
"Azarine!" Teriak Felix membuat Azarine menoleh tanpa takut dengan amukan Felix.
Felix mengguncangkan tubuh Azarine yang terus diam menahan air matanya yang ia bendung dipelupuk matanya.
"Lix biarin aja dia mau nampar gue berkali-kali juga. Mungkin dengan amarah bisa membuatnya lega." Ucap Genia dengan penuh dramatis.
Felix menggeleng cepat. "Tidak!! Kalian berdua ini permasalahin apa sih sampai seperti ini?"
Lalu Azarine dan Genia sama-sama tersenyum miring. Azarine mengharapkan dia yang akan menang dalam hal ini. Namun Genia juga tidak mau kalah, ia berharap menang.
"Lo." Ucap Azarine dan Genia secara bersamaan.
Lantas Felix menunjukkan pada dirinya sendiri untuk memastikan kalau yang kedua gadis tersebut ucapkan adalah dirinya.
Azarine memutar bahu Felix dan merubah posisinya menjadi menghadap kearahnya. "Felix, lo nggak ngerti kalau selama ini.."
Diaz baru kembali dari Kelas Clarissa. Tak disangka Kelasnya mendadak berubah menjadi ramai seperti pasar. Penasaran apa yang terjadi karena siswa siswi berdiri melingkar atas kejadian heboh hari ini.
"Kali ini gue pengen jujur sama lo. Biar lo tahu perasaan gue yang sebenarnya." Sejenak Azarine menarik nafas dalam-dalam. "Sejak awal masuk SMA gue suka sama lo. Memang tidak diduga kalau gue sukanya sama lo. Tapi saat Diaz mendadak nembak gue, gue nggak tahu kalau dia benar serius atau nggak. Dia nembak gue tanpa ekspresi senang ataupun haru. Gue asal terima aja saat itu Genia yang nyuruh gue menerimanya. Setelah itu gue selalu bersikap jutek, dingin dan pelit ngomong. Gue nggak suka Diaz, gue sukanya sama lo Felix.. hanya lo!!" Lanjut Azarine yang tidak terasa air mata sudah membasahi pipinya yang lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
C&D [Selesai]
Teen Fiction[TAHAP REVISI] Clarissa Aura Putri/Clarissa Aurellia adalah sosok gadis yang berasal dari London. Semenjak ia pindah ke Indonesia hidupnya menjadi sederhana. Karena Ia tinggal bukan dengan orang tua kandungnya tapi orang tua angkatnya. Tapi suatu ha...