5

9.2K 759 18
                                    

Sepertinya ... tidak.

Seokjin membuka matanya. Ia bangun dengan napas terengah. Dengan cepat, Seokjin melirik jam kecil di atas nakas.

04.56


Masih terlalu pagi. Sebetulnya, ia ingin melanjutkan tidurnya sampai siang.

Hei! Ini adalah hari Minggu. Kuliahnya juga sedang libur, jadi biarkan keinginan Seokjin untuk tidur sampai siang terlaksana. Namun, mimpinya tadi membuat ia kehilangan kesempatan berharga. Ia tak lagi bisa tertidur walau sudah memejamkan mata.

"Terasa sangat nyata," gumamnya sambil merapikan kasur. Ia buru-buru keluar dari kamar. Bisa ia lihat para maid yang sedang menyiapkan sarapan, dan beberapa yang lain membersihkan rumah besar itu.

"Selamat pagi, Tuan Muda Seokjin," sapa Kang Ahjumma ramah, yang dibalas senyuman oleh Seokjin. Seokjin hendak kembali ke kamarnya, namun ia teringat sesuatu.

"Apa Yoongi sudah bangun ajhumma?" tanya Seokjin.

Kang Ahjumma menggeleng pelan.

"Belum Tuan Muda, mungkin masih tidur dan akan bangun siang nanti," jawab Kang Ahjumma sembari terkekeh, mengingat bagaimana sulitnya membangunkan Yoongi.

"Tumben Tuan Muda Seokjin mencari Tuan Muda Yoongi, ada yang ingin dibicarakan ya?" Tanya Kang ajhumma.

Seokjin membatu. Pertanyaan Kang Ahjumma membuatnya gugup seketika.

"A-ani, tidak ada apa-apa Ahjumma. Kalau begitu Aku akan keluar sebentar," Seokjin menjawab dengan cepat.

Kang Ahjumma mengangguk lalu berlalu dari sana untuk melanjutkan memasak sarapan.

Seokjin keluar dari rumahnya dengan celana training hitam dan Hoodie abu-abu, juga pasangan sepatu yang terlihat serasi dengan pakaiannya.

Karena masih pagi, ia memutuskan untuk melakukan joging. Lagipula sudah lama sekali ia tidak lari pagi.

Sementara dikamar berbernuansa gelap, nampak gundukan selimut yang tidak bergerak sama sekali. Hanya rambut bagian atas saja yang terlihat menyembul dari sana.

Pemuda itu Yoongi, tampak gelisah dalam tidurnya. Alisnya menukik dengan peluh yang turun membasahi wajahnya.

"Awas, Yoongi!!"

BRAK!

Byurrr!

Yoongi bangun begitu ia merasakan dinginnya air mengguyur wajahnya.

"Hah ... hahh ...." Yoongi yang terkejut, secara spontan merubah posisinya menjadi duduk. Tangan putihnya ia gunakan untuk mengusap wajah, sesekali memijit kepala yang sedikit pening, sementara pelaku pengguyuran tadi, Min Jungkook, mengulas senyum meremehkan, dan pergi begitu saja.

Yoongi melihat jam diatas nakasnya.

05.25

Setelahnya Yoongi berdiri, ia melangkah menuju kamar mandi untuk berbersih diri.

.
.
.
.

Jungkook sedang berada ruang tengah, ia tengah melihat televisi yang menyirkan serial kartun pagi.

Ceklek.

Suara pintu terbuka mengalihkan perhatian Jungkook. Ia melihat kearah pintu.

"Dari joging ya Hyung?" tanya Jungkook. Seokjin membalasnya dengan anggukan kepala. Melepas hoodie yang ia pakai, sembari menghembus napas lelah.

"Kenapa tidak mengajakku tadi?" Jungkook berujar kesal.

"Kau masih tidur," balas Seokjin sembari mengacak rambut sang Adik setelah itu pergi berlalu.

"Aissh, Hyung! Jadi berantakan!" Seokin tertawa puas, menatap bagaimana tangan sang Adik yang terulur untuk memprbaiki tatanan rambutnya.

Ia menaiki anak tangga satu persatu, lelaki itu ingin segera mandi. Sungguh tubuhnya lengket sekali sekarang ini. Seokjin sampai di depan kamarnya. Tangannya yang semula terulur untuk memutar knop, terhenti kala matanya melirik kamar milik Adik tertua.

'Aishh.. kenapa aku jadi memikirkannya?' batinnya. Ia pun memutuskan untuk memasuki kamarnya dan segera mandi.







TBC

Mianhae Yoongi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang