Liburan malam ini, keluarga Min berencana untuk makan malam di halaman rumah. Mencatat sejarah baru, kata Jungkook. Sebab, ini adalah kali pertamanya keluarga Min makan malam di halaman rumah.
Jungkook tebak, malam ini akan menjadi malam yang menyenangkan!
"Hyung ... aku ke kamar dulu, kepalaku pusing." Sontak Seokjin berhenti memotong daging. Lelaki itu mencuci bersih tangannya, dan segera menghampiri sang Adik.
"Pusing sekali? Naiklah ke punggungku. Biar Hyung antar sampai kamar."
Yoongi terkekeh sumbang. "Tidak perlu. Hyung lanjutkan saja memotong dagingnya." Anak itu melanjutkan jalannya dengan sesekali mengurut pelipis.
Memasuki kamar dan menguncinya. Meninggalkan Seokjin yang menatap kepergiannya dengan alis menukik, khawatir.
"Akhh ... Eomma ...,Yoongi mengerang.
Ia menarik rambut sembari menggigit bibir bawahnya kuat-kuat.
Mau apa dia?
Obatnya sudah habis sejak lima hari lalu. Dan lebihnya, sakit di kepalanya terasa semakin kuat dari hari ke hari.
"Mmpph ... argh--" Rintihannya tertahan. Ia berusaha untuk tak berteriak.
Yoongi memilih diam dengan bibir bawah yang ia gigit sekuat mungkin. Keringatnya turun hingga membasahi anak rambut.
Sakit, sakit, sakit ....
Tak tahan dengan sakitnya, anak itu menyerah.
Yoongi memilih untuk memejamkan mata.
Mungkin jika ia tidur satu atau dua jam, rasa sakit itu akan hilang.
Mungkin ....
***
18.10
"Kook, panggil Yoongi di kamarnya sana!" perintah Seokjin. Jungkook mengangguk lalu berlari menapaki tangga dengan langkah cepat.
Ceklek.
"Oh, dikunci?" Anak itu mengernyit. Tidak biasanya Yoongi mengunci pintu kamar.
Tangannya beralih untuk mengetuk.
"Yoongi Hyung?"
"Hyungie ...,"panggil Jungkook. Hampir saja ia kembali mengetuk jika tak mendengar suara kunci diputar.
"Ada apa, Kook?"
"Hyung, kau sakit?" Alis Jungkook menukik khawatir. Ia bertanya, melupakan apa tujuannya datang kemari.
Yoongi menggeleng pelan. "Tidak. Makan malamnya sudah akan dimulai, ya? Kalau begitu Hyung akan mandi dulu," ia membalas. Jungkook mengangguk pelan.
"Kutunggu di bawah, ya, Hyung ...."
"Iya."
"Kook, Yoongi sudah bangun?"
Jungkook mengalihkan pandangannya pada Seokjin. Ia terdiam. Masih terbayang di pikirannya wajah pucat sang Kakak. Yoongi Hyung sakit?
"Kook?" Jungkook tersentak.
"E-eh, iya, Yoongi Hyung sudah bangun." Seokjin mengangguk puas.
"Bantu aku membawa tikar itu ke halaman," ujar Seokjin yang diangguki oleh Jungkook. Anak itu segera mengambil tikar, membawanya ke halaman belakang, dan menggelarnya di bawah pohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae Yoongi ✔
FanfictionDisclaimer: fanfiction | Brothership - Completed " ... semenjak dua tahun lalu, ia bukan lagi Kakakku." "Aku tidak memiliki Kakak! Tidak untuk pembunuh sepertinya!" [18-02-19]- [22-06-19]