33

5.9K 592 45
                                    

Yoongi menuruni tangga dengan terburu-buru, dan sampai di bawah dengan napas tersengal yang membuat Seokjin menoleh khawatir.

"Astaga, jangan berlari," ia berujar, dihadiahi cengiran nakal dari sang Adik. Lelaki itu mendengus, walau tetap membantu Yoongi untuk duduk di sofa.

"Umh, Hyung ...," lirih Yoongi. Seokjin tidak menjawab, ia hanya melirik sekilas, dan kembali mengurut pelan dada sang Adik.

Saat dirasa cukup, Seokjin menatap tepat manik Yoongi.

"Hyu--"

"Kau ini kenapa nakal sekali, sih? Kenapa harus berlari tadi?!" ia berseru khawatir, menatap Adiknya kesal yang dibalas dengan cengiran lucu. 

"Iya, iya. Maaf." Seokjin mendengus. Lelaki itu menoleh ketika mendengar pintu diketuk. Berjalan untuk membuka pintu untuk tamu yang ternyata adalah Hoseok.

Tak perlu berpanjang-panjang, ia mempersilakan Hoseok untuk masuk. Teman Adiknya itu juga tak terlihat sungkan.

"Hoseok-ah, ada apa kemari?" tanya Seokjin sembari memberikan sekaleng cola yang disambut senang hati oleh Hoseok.

"Hanya mau melihat keadaan Yoongi saja," jawabnya. Ia membukanya kaleng cola dan meneguk isinya.

Seokjin yang mendengarnya hanya ber"oh" ria, dan lanjut dengan menegak cola miliknya.

"Kau baik, 'kan, Yoon?" tanya Hoseok seperti tujuan awalnya.

"Aku baik," jawab Yoongi. Hoseok mengangguk paham.

"Tapi anak ini membuatku hampir gila saja tadi," celetuk Seokjin. Hoseok mengalihkan pandangannya ke arah Seokjin.

"Memang ada apa, Hyung?" Seokjin mendengus. 

"Berlari menuruni tangga, lalu sesak saat sampai di bawah," ucap Seokjin singkat dengan telunjuk yang menunjuk sang Adik. Hoseok terkekeh.

"Benar, Yoon?" tanyanya. Yoongi menggeleng kecil

"Lupakan saja. Apa Jin Hyung kenal Jimin?" tanya Yoongi.

Ya, tujuan awalnya sampai berlari menuruni tangga tadi hanya karena ingin menanyakan siapa Jimin itu.

"Jimin? Park Jimin?" tanya Seokjin. Yoongi mengangguk membenarkan.

"Dia teman Jungkook. Memang ada apa?" tanya Seokjin balik.

"Tadi Ahjussi meneleponku lalu--"

Yoongi langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan saat ingat adanya Hoseok di sini.

"Hoseok sudah tahu," ujar Jin santai.

"Apa? Kenapa?!" Yoongi menatap sang Kakak, meminta penjelasan. Seokjin menghela napas.

"Hyung yang memberi tahu. Dan tentang Ahjussi, Hoseok juga sudah tahu. Jadi lanjutkan saja ceritamu," jelas Seokjin.

Yoongi menatap Hoseok, sementara yang ditatap hanya mengangguk.

"Aku yang memaksa Jin Hyung memberi tahu. Jangan salahkan Jin Hyung, kami hanya ingin kau membagi bebanmu," ucap Hoseok.

Yoongi menghela napas panjang. Sedikit tak suka dengan keputusan yang diambil oleh sang Kakak. Ia menerawang akan seperti apa kedepannya jika Hoseok mengetahui hal ini. Apakah Hoseok akan menjadi target 'si gila' itu? 

Yang jelas Yoongi tidak mau itu terjadi. Jika memang ada yang harus menjadi target, ada yang harus menjadi korban, maka biar dirinya saja.

"Apa yang ingin kau katakan tadi?" tanya Hoseok yang kelewat penasaran. Seokjin pun sama. Kedua telinganya sudah ia pasang sebaik mungkin untuk mendengarkan cerita Yoongi.

"Tadi Ahjussi meneleponku, katanya Jungkook ada di rumahnya. Sedang bermain dengan Jiminnya," ucapnya. Dua yang lain masih memutar otaknya, berusaha memahami maksud perkataan Yoongi.

"Lalu?" tanya Seokjin.

"Aish ... bukankah Jungkook pergi keluar semalam? Dan jika sekarang sedang bermain dengan Jimin, bukankah artinya Bogum Ahjussi dan Jimin itu satu rumah?" Yoongi berusaha memperjelas.

"Jadi Jungkook pergi semalam untuk menginap di rumah Jimin, begitu?" tanya Hoseok. Yoongi mengangguk yakin. Seokjin terperanjat.

"Bodoh! Bahkan marga mereka sama, kenapa aku tidak menyadarinya?" geramnya pada dirinya sendiri. 

"Apa Jimin itu teman yang baik, Hyung?" tanya Yoongi.

"Jimin itu ... sepertinya ia tidak tahu apa-apa mengenai hal ini. Jimin juga teman yang baik, mungkin ...," jawab Seokjin. Yoongi mengangguk mengerti.

"Ya ... semoga saja."

Ceklek.



"Jungkook? Dari mana saja semalam?" tanya Seokjin. Jungkook melirik sekilas.

"Bukan urusanmu," jawabnya singkat lalu berlalu menuju kamarnya.

Seokjin dan yang lainnya hanya menatap kepergian Jungkook sampai anak itu tak lagi terlihat, disusul Yoongi yang juga berdiri. Hoseok dan Seokjin memandangnya penuh tanya.

"Mau kemana?" tanya Hoseok.

"Mandi," jawabnya kemudian berlalu meninggalkan kedua orang disana.

.

.

.

Sekitar dua jam kemudian Hoseok pamit untuk pulang. Sekarang, Yoongi dan Seokjin sedang duduk bersama di ruang tengah dengan pandangan yang fokus menatap televisi.

"Hyung," panggil Yoongi.

"Apa?" Seokjin mengalihkan pandangannya dari televisi.

"Apa Hoseok akan menjadi sasaran Bogum Ahjussi?" Yoongi melirih. Seokjin menggeleng pelan.

"Tidak. Semoga saja tidak." Ia mengelus surai legam sang Adik. Mengucap kalimat penenang agar Yoongi tak memikirkannya lebih lagi.

Sementara di atas tangga sana, Jungkook menatap kakak keduanya dengan mata berkilat marah.

Sialan!





TBC

Mianhae Yoongi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang