6

9K 779 39
                                    

Yoongi beranjak dari ranjangnya untuk pergi ke kamar mandi. Ia harus segera mandi, sebab kausnya basah oleh air guyuran Jungkook, tadi.

Tak lama, Yoongi keluar dari kamar mandi dengan mengenakan kaus putih polos dan celana hitam selutut. Handuk masih bertengger di lehernya. Ia mengacak rambutnya menggunakan handuk yang sudah setengah basah itu.

Yoongi beralih menatap tempat tidurnya yang telah basah oleh air guyuran Jungkook tadi. Tidak semua. Hanya selimut, seprei, dan bantal.

"Untung saja kasurnya tidak basah. Kalau tidak, aku harus menjemurnya nanti," batin Yoongi.

Ia segera melepas seprei basah dan menggantinya dengan seprei bersih. Remaja itu membawa seprei dan selimut kebawah untuk dimasukkan ke dalam keranjang cucian, sementara bantal hanya ia jemur di jendela kamar yang ia biarkan terbuka.

Terlalu malas untuk pergi ke halaman rumah.

.

.

.

Yoongi menuruni anak tangga dengan hati-hati. Ia tak berhenti menggerutu karena seprei dan selimut yang ia bawa menutupi arah pandangnya.

Seokjin yang baru saja keluar dari kamarnya hanya terkikik geli melihat hal itu. Karena biasanya, Yoongi hanya menunjukkan raut wajah datar andalannya. Seokjin melihat Yoongi yang kesusahan membawa selimut dan seprei basah itu. Ia ingin membantu, sangat ingin. Tapi egonya selalu menang. Ia dan Jungkook membenci Yoongi, dan kebencian itu terus bertambah seiring berjalannya waktu.

Seokjin segera menutup pintu kamarnya dan menuruni anak tangga. Ia ingin menuju dapur untuk membantu menyiapkan sarapan yang sedang dibuat oleh para maid.

Saat Seokjin turun, tak sengaja ia berpapasan dengan Yoongi. Seokjin menatap sinis Yoongi, sementara yang ditatap hanya bersikap tak acuh seperti tidak ada apapun. Yoongi menaiki tangga untuk menuju kamarnya, sementara Seokjin menuruni tangga untuk menuju dapur. Ia lapar. Cacing di perutnya meminta untuk segera diberi makan.

Dapat Seokjin lihat di ruang keluarga ada si maknae keluarga yang sedang asyik menonton film kartun. Padahal umurnya sudah menginjak lima belas tahun. Tapi kelakuannya masih seperti bocah taman kanak-kanan. Maknae keluarga itu-- Jungkook--sedang menonton kartun kucing biru yang berasal dari Negeri Sakura. Ia tertawa lepas saat melihat bagaimana takutnya Doraemon, si kucing, terhadap tikus.

"Hahaha ... kucing takut tikus!" seru Jungkook sembari tertawa lepas. Seokjin dan beberapa maid yang ada di sekitar sana hanya tersenyum gemas melihat kelakuan maknae keluarga Min.

.

.

.

Yoongi sedang berada di kamarnya, perutnya terasa sakit. Ia ingat bahwa ia belum makan apapun sejak kemarin sore. Tugas yang menumpuk mengharuskannya untuk begadang dan membuat Yoongi lupa mengurus diri. Yoongi beranjak dari kasurnya, ingin pergi ke dapur untuk mengambil beberapa roti. Namun dering ponsel membuatnya menghentikan langkahnya.

Jung Hoseok

''Aish, si menyebalkan ini," batin Yoongi menggerutu, namun tetap mengangkat panggilan itu.

"Yeoboseo, Yoongi-ah," sapa seberang sana saat Yoongi mengangkat teleponnya.

"Hm, wae?" balas Yoongi.

"Apa kau ada acara?" tanya Hoseok.

"Ani, wae?"

"Temani aku ke toko buku, ne?. Buku paketku hilang, hehe ...," ujar Hoseok diakhiri tawa tanpa dosa.

"Dasar, ceroboh," ejek Yoongi.

"Ayolah temani aku, Yoon. Besok ada ulangan fisika. Kau tega membiarkan sahabatmu ini mengulang?" Yoongi memutar matanya, jengah.

"Kenapa tak beli sendiri saja?"

"Ayolah Yoongi, nanti ku traktir."

"Call!" putus Yoongi final, lalu mematikan teleponnya.

"Kebetulan sekali," batin Yoongi. Ia segera mengambil Hoodie hitam kesayangannya untuk dipakai, dan berjalan keluar dari kamar.




TBC

Mianhae Yoongi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang