61. Memories

1.6K 171 36
                                    

In the bright season that we've waited for In the world with the most colors I'm looking into your eyes, I'm so happy Red Velvet - Mojito

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

In the bright season that we've waited for
In the world with the most colors
I'm looking into your eyes, I'm so happy
Red Velvet - Mojito

-----------------🎄

"Gue tau!" ucap Rino "Berarti ia simpan di markas nya"

"Markas?" Venus berhenti mengunyah roti di mulut nya "Maksud kamu markas geng mereka?"

Rino mengangguk, ia mengambil gigitan besar dari donat nya, mata nya menatap lurus ke depan pada dinding kosong di depan mereka.

By the way, mereka sedang berada di belakang bangunan kafe, semenjak Venus menceritakan tentang Adam yang menebak nya akan bertemu dengan cowok gangster, Rino memutuskan akan lebih baik kalau mereka bertemu di tempat yang tak di sukai orang namun hewan sukai, alasan nya kalau tiba-tiba Adam melihat mereka, mereka bisa menggunakan hewan-hewan itu sebagai tameng.

I know, stupid right?

"Geng? Itu lo nyebut nya? bukan nya orang nyebut nya Fart?"

"Frat?"

"Ya sama aja"

"Aku ngga tau, kata nya sih gitu, tapi Frat kan untuk orang kuliah"

Rino mengangguk.

"Tapi mereka masih SMA"

Rino mengangguk lagi.

"Apa alasan nya?"

Rino masih mengunyah roti nya, ia memperhatikan dengan seksama petugas kafe yang membuang sampah di tempat sampah dengan ogah-ogahan.

"Kenapa lo... ngga tanya langsung aja sama mereka?" tanya rino asal.

"Kata nya karena kemampuan otak mereka yang pas-pasan, mereka kemungkinan besar ngga akan masuk universitas yang sama jadi mereka mau menikmati masa kuliah di SMA" jawab Venus.

Rino melirik Venus "Lo tau darimana?"

Venus mengangkat hp nya "Aku tanya ke Adam"

"Dia jawab kayak gitu?"

"Itu versi sopan nya, kalau kamu mau lihat versi 25+ nya..." Venus mengulurkan Hp nya pada Rino.

"Ngga, ngga perlu, gue ngga mood buat muntah" ucap Rino "Sudah lo tanya?"

Venus mengangguk "Dia bilang itu white coffe"

Rino terkekeh "Lo percaya?"

Venus tersenyum miris "Kalau itu white coffe kamu ngga mungkin nyuruh aku nyembunyiin itu di dalam baju"

Rino mengangguk-ngangguk "Si kampret itu ngga make lagi" ucap nya "Tapi pacar nya"

"Bella?" Venus menoleh ke arah Rino penasaran.

PALE BLUE DOT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang