4. Fight or Do Nothing?

4.1K 307 41
                                    

First things firstI'ma say all the words inside my headI'm fired up and tired of the way that things have beenImagine Dragons - Believer

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

First things first
I'ma say all the words inside my head
I'm fired up and tired of the way that things have been
Imagine Dragons - Believer

------------

"Gue bosan sama makanan kantin, ini-ini aja dari jaman Bokap gue masih bujang"

Fitri tertawa "Ya lo mau nya apa? Masa di kantin sekolah lo suruh jualan nasi padang"

"Kalo bosan kan bisa bawa bekal Lid" ucap Venus yang sedari tadi hanya diam mendengar keluhan kawan-kawan nya.

Mulai dari kantin yang panas, bau ketek dimana-mana, ngga ada Tv, atau kursi
nya kependekan.

Menurut Venus, syukuri saja yang ada, inikan sekolah Negeri ya walaupun kebanyakan murid disini orang kaya kan tetep aja nama nya sekolah buat belajar bukan buat wisata kuliner.

"Kayak anak TK aja!" sudah bukan rahasia lagi kalau Lidya ini gengsi nya setinggi langit.

Ah...padahal di atas langit kan masih ada
langit.

Venus tertawa "Emang anak TK aja yang bawa bekal? Orang kerja juga ada yang bawa bekal Lid, orang yang jabatan nya tinggi juga sama banyak yang bawa bekal, bukan karena dia pelit tapi karena dia lebih suka masakan keluarga nya, lagian Lid anak TK mana bisa buat bekal sendiri, yang buatin Orang tua nya, jadi bukan
kayak anak TK dong tapi anak kesayangan Orang tua nya"

"Ya sama aja kali Venus, lo sih enak kali Nyokap lo masakan nya enak, Nyokap gue mah boro-boro masak mie rebus aja ngga pernah"

"Terus lo makan nya gimana dong?" tanya Fitri.

"Kan ada pembantu"

Venus hanya menggeleng-geleng di tempat duduk nya. Lidya tidak tau kalau Orang tua nya sudah meninggal dan yang selalu membuat sarapan di rumah nya adalah Tante nya itu pun rasa nya alakadar.

Tidak tau kah dia kalau Venus merasa sedikit iri saat ia menyebut Ibu nya?

Suara gaduh mengganggu ketenangan kantin. Tanpa harus melihat, Venus tau siapa tersangka nya.

Siapa lagi kalau bukan para anggota Frat sekolah yang isi nya anak kaya atau anak yang punya status sosial tinggi, tapi sejujur nya mereka tak lebih dari sekumpulan orang brengsek yang suka membuat masalah.

Frat bukan kegiatan ekstrakulikuler resmi, bukan juga kegiatan yang di wajibkan oleh sekolah untuk di ikuti. Mereka kelompok yang di ciptakan sendiri oleh Siswa.

Istilah kampung nya seperti geng, beda nya geng mereka memiliki anggota yang suka membuang-buang uang bukan nya geng di pinggiran kampung yang suka malakin uang orang.

Selalu begini, keluh Venus di dalam hati.

Gerombolan mereka selalu datang dalam jumlah yang cukup banyak, 7 sampai 10 orang bahkan lebih.

PALE BLUE DOT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang