35. I SOLD MYSELF TO THE DEVIL

2K 164 45
                                    

It's such an ancient pitchBut one I wouldn't switch'cause there's no nicer witch than youFrank Sinatra - Witchcraft

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

It's such an ancient pitch
But one I wouldn't switch
'cause there's no nicer witch than you
Frank Sinatra - Witchcraft

----------------------------------👝

Siapa kira Adam bisa tertawa?

Itulah judul headlight untuk hari ini di majalah khayalan yang ia buat di dalam kepala nya, majalah yang berisi gosip, rumor hingga kritik dan saran yang manis untuk Adam.

Melihat Adam tertawa seperti manusia bukan tawa ngakak monyet saat ia menertawai sesuatu atau tawa setan saat manusia melakukan perbuatan dosa adalah hal yang Venus rasa patut ia kenang sepanjang masa.

Ia punya firasat jika ia tak akan pernah bisa bertemu Adam lagi setelah mereka lulus. Bukan karena perpisahan menyedihkan ala film romantis namun, lebih kepada jarak sosial yang terbentang di antara mereka.

Adam pasti akan menjadi orang besar yang sama powerful nya dengan Papa nya, tak ada tempat untuk debu seperti Venus selain sebagai pembantu.

Ia mulai berfikir, apakah ia harus meminta tanda tangan dan foto Adam sebelum Adam menjadi terkenal dan masuk majalah forbes, meskipun sikap Adam sangat kurang ajar namun, ia tak bisa berbohong jika Adam punya daya tarik nya sendiri sebagai laki-laki dan tentu nya sebagai seorang anak Ahmad Natawijana.

Mungkin, ia bisa mencuri beberapa sempak Adam untuk di jual di masa depan.

Hmmm... ide bagus.

Venus menaruh plastik berisi makanan yang ia pesan dan menaruh nya di meja lalu berjalan ke pintu kamar Adam untuk mengetuk nya.

Adam benar-benar pemalas. Setelah tertawa sampai wajah nya memerah seperti anak gadis di intip mandi di sungai, tenaga nya langsung habis dan ia langsung masuk ke dalam kamar untuk me-refresh energi nya.

Seandainya Adam bukan orang kaya, mau jadi apa dia? Baru ketawa aja capek apalagi mau memimpin rapat?

Knock... knock...

Beretika.

Venus mengetuk nya dengan cara yang sangat beretika. Berteman dengan holang kayah seperti Adam membuat nya semakin paham akan penting nya etika.

Walaupun Adam sendiri tak pernah menunjukan etika baik nya di depan Venus dan lebih suka bersikap seperti preman pasar yang butuh duit rokok.

Mungkin, ini lebih seperti kesadaran diri, karena ia tak tergolong kaya ia bisa membuktikan pada Adam kalau ia punya kekayaan etika...

Wow... bullshit...

"Dam, Makan!" teriak Venus.

Baru sedetik yang lalu ia berjanji untuk beretika namun, kini ia sudah kehabisan kesabaran karena Adam tak kunjung keluar dari kamar nya.

PALE BLUE DOT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang